Manfaat Lampu LED Bagi Warga Gresik

Geliat Warga Pelosok Pantai Utara Gresik Rasakan Manfaat Nyata Penggunaan Lampu LED Ramah Lingkungan

Penulis: Farid Mukarom
Editor: Rendy Nicko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syafaah menunjukkan penggunaan lampu LED di rumahnya Desa Karangrejo Kecamatan Ujungpangkah Gresik Jumat (29/12/2023).

TRIBUNMATARAMAN.COM - Kesadaran warga Desa Karangrejo, Kecamatan Ujungpangkah di pelosok pesisir pantai utara Kabupaten Gresik soal penggunaan lampu LED sebagai energi ramah lingkungan mulai nampak. Selain bisa menghemat biaya, penggunaan lampu LED energi ramah lingkungan juga berguna ketika pemadaman listrik karena tetap bisa memancarkan cahaya.

Diketahui isu perubahan iklim sudah menjadi perhatian pemerintah sejak satu dekade terakhir.

Oleh sebab itu Pemerintah kemudian aktif mengajak masyarakat Indonesia agar mau berkontribusi dalam menahan laju perubahan iklim.

Untuk diketahui fenomena perubahan iklim semakin mengkhawatirkan. Hal itu terlihat dari berbagai peristiwa bencana alam terkait iklim.

Salah satu contoh yang banyak terjadi belakangan ini adalah bencana banjir parah di Kalimantan, cuaca panas ekstrem dan meningkatnya emisi karbon sehingga mempengaruhi kualitas udara.

Ancaman bencana yang membayangi akibat adanya perubahan iklim ini kemudian sudah seharusnya ditanggapi dengan melakukan perubahan kecil.

Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan lampu LED yang ramah lingkungan.

Seperti yang dilakukan oleh Syafaah (28) warga Desa Karangrejo, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Desa Karangrejo yang berjarak 35 Kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten Gresik, membuat Syafaah sadar tentang pentingnya penghematan energi dengan gunakan lampu LED.

Hal ini karena di Desa Karangrejo yang terletak di area tambak pesisir pantai utara Gresik, sering mengalami pemadaman listrik. Pemadaman listrik yang terjadi bisa disebabkan banyak faktor di desanya seperti adanya pemeliharaan dan lainnya.

Kondisi ini kemudian membuat Syafaah berpikir bagaimana mengatasi masalah agar rumahnya tetap mendapatkan pencahayaan saat terjadi pemadaman.

Hingga akhirnya pada tahun 2018, Syafaah kemudian membeli 1 buah lampu LED yang sengaja dipasang di rumahnya.

Syafaah yang juga lulusan S1 Kesehatan Masyarakat bidang Kesling mengetahui bawah lampu LED tidak hanya berfungsi sebagai sumber cahaya, tetapi juga dapat menyimpan energi. 

Setiap sore pada pukul 17.30 WIB sore hari, Syafaah selalu menyalakan lampu ramah lingkungan yang dibelinya dari toko tak jauh dari kediamannya.

“Di sini dulu sering terjadi mati lampu. Sedangkan kalau mati lampu saya kasihan masih ada Mbah Da (Nenek Syafaah, red) yang berusia 89 tahun. Mbah Da jadi tidak nyaman kalau istirahat semisal ada mati lampu," ujar Syafaah, Jumat (29/12/2023).

Dan benar, ketika terjadi pemadaman Listrik, Syafaah akhirnya tak lagi bingung mencari penerangan, karena Lampu LED tetap bisa menyala.

Meskipun harga lampu LED cukup mahal yakni Rp 50.000, namun Syafaah mengaku bahwa harga itu tak masalah jika melihat manfaat yang didapat.

“Alhamdulillah sudah tidak bingung mencari lilin dan mbah juga tidak tertanggu istirahatnya saat mati Listrik,” kata Syafaah sembari menunjukkan salah satu lampu LED yang dipasang di dalam rumahnya.

Syafaah menunjukkan penggunaan lampu LED di rumahnya Desa Karangrejo Kecamatan Ujungpangkah Gresik Jumat (29/12/2023). (Farid Mukarrom)

Lampu LED Lebih Awet dan Hemat Biaya Listrik

Mengetahui manfaat yang dirasakan saat menggunakan lampu LED, Syafaah akhirnya membeli kembali lampu LED untuk dipasang di seluruh bagian rumahnya mulai wc, kamar tidur, ruang tengah, hingga dapur.

Selain itu menurut Syafaah dengan menggunakan lampu LED akan jauh menghemat biaya pengeluaran listrik.

“Rumah sini itu pakai yang 450 watt, sejak pakai lampu itu saya hanya bayar Rp 15-20 ribu dari sebelumnya sekitar Rp 30 ribu," ungkapnya.

Menurut Syafaah, sebelum menggunakan lampu LED, dalam setahun selalu mengganti 5 sampai 6 bola lampu.

“Kalau pakai Lampu LED itu alhamdulillah setahun tidak pernah ganti,” jelasnya.

Kini sudah 5 tahun berlalu, Syafaah sudah menyadari jika langkah yang dilakukan soal penggunaan lampu LED itu bagian dari upaya mengatasi perubahan iklim.

"Kalau warga Desa Karangrejo sini sudah banyak yang pakai lampu LED itu," tuturnya.

Pendapat yang sama juga disampaikan Kasroin (43) warga Desa Karangrejo Ujungpangkah Gresik.

Menurut Kasroin, bahwa lampu LED sangat berguna saat terjadi pemadaman listrik.

"Saya sudah pakai lampu LED yang beli di Cak Har (Toko Klontong, red) sejak kurang lebih tahun 2019," katanya.

Masih kata Kasroin, jika menggunakan lampu LED akan lebih menghemat biaya pengeluaran untuk membeli bola lampu.

"Lampu LED yang saya beli itu agak mahal, tetapi enak karena awet. Dulu sebelum beli lampu LED, hampir 2 bulan sekali saya beli bola lampu, kalau sekarang sudah enggak," ucapnya.

Kasroin mengakui jika di sekitar area rumahnya, banyak tetangganya yang sudah menggunakan lampu LED yang ramah lingkungan.

"Orang sini memang banyak yang sudah pakai lampu LED itu, yang jelas karena awet bola lampunya dan bisa tetap nyala saat mati lampu (Pemadaman Listrik, red)," jelasnya.

Penjelasan Pakar Lingkungan Hidup Soal Penggunanan Lampu LED

Sementara itu Pakar Lingkungan Hidup Dr. Edy Wiyono, S.T, M.T saat dikonfirmasi menjelaskan tentang pentingnya menggunakan energi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

"Penggunaan energi yang ramah lingkungan dapat mengurangi emisi karbon, sehingga dapat mencegah pemanasan global. Itu yang paling utama" kata Edy yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Konsultan Lingkungan Hidup PT Alam Lestari.

Lanjut Edy sembari menjelaskan, bahwa saat ini situasi yang terjadi adalah pemanasan global karena adanya penggunaan energi fosil untuk pembangkit listrik, transportasi umum dan lainnya.

"Kebutuhan untuk rumah tangga seperti memasak yang tidak menggunakan energi ramah lingkungan juga ikut mempengaruhi pemanasan global," jelasnya.

Edy Wiyono Tenaga Ahli Lingkungan Hidup berdiri memakai baju batik dan saat mengpresentasikan analisisi dampak lingkungan (Dokumentasi Edy Wiyono)

Lantas pertanyaan selanjutnya, bagaimana pandangan Edy Wiyono soal penggunaan lampu LED di rumah tangga?

Edy kemudian menjelaskan bahwa penggunanaan lampu LED di rumah tangga bisa dianggap sebagai contoh kecil kesadaran masyarakat soal penghematan energi.

"Penghematan energi juga dapat dianggap sebagai aktivitas yang ramah lingkungan karena secara tidak langsung berperan dalam mengurangi emisi karbon, termasuk penghematan energi listrik di setiap rumah tangga," jelasnya.

Lebih detail Edy mengatakan jika penggunaan lampu LED yang juga didukung dengan pemakaian panel surya tentu akan berdampak pada penurunan kebutuhan pasokan listrik.

"Kalau satu rumah saja sudah menggunakan lampu LED tentu dia akan menghemat daya listrik yang dikeluarkan. Bayangkan jika ribuan rumah menirukan hal itu, pasti pasokan kebutuhan listrik dan konsumsi batu bara akan berkurang," jelas Edy.

"Jika konsumsi penggunaan batu bara berkurang, maka akan berdampak berkurangnya emisi karbon yang dihasilkan. Tentu ini sangat membantu mengurangi efek pemanasan global," timpal Edy Wiyono.

Kemudian Edy memberikan contoh yang bisa dilakukan oleh masyarakat di rumah soal penggunaan energi ramah lingkungan, seperti : penggunaan panel surya, pemanfaatan air hujan, pemanas air tenaga surya,

"Kalau di wilayah perdesaan itu juga ada biogas, yang banyak digunakan dari kotoran sapi. Semua itu dilakukan pada dasarnya upaya untuk mengurangi penggunaan emisi karbon." pungkasnya.(*)