Rusuh di Gelora Joko Samudro

Setelah Deltras dan Manajemen Gresik United, Giliran Bupati Gresik Minta Maaf ke Kapolres

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (tengah) bersama Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom, saat diwawancarai jurnalis di Mapolres Gresik, Selasa (21/11/2023). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Setelah para suporter Ultras Gresik dan manajemen Gresik United, kini giliran Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani meminta maaf ke Kapolres Gresik, atas terjadinya kericuhan di Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11/2023).

Permintaan maaf disampaikannya di Mapolres Gresik. 

Dia juga menyatakan, selaku presiden Klub Gresik United. siap menerima sanksi yang akan diberikan PSSI.

Baca juga: BREAKING NEWS - 8 Suporter Gresik United Jadi Tersangka Kericuhan di Stadion Gelora Joko Samudro

"Kejadian setelah pertandingan Gresik United melawan Deltras Sidoarjo kami sangat prihatin, saya sebagai pribadi dan kepala daerah mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Gresik," ujar Gus Yani di Mapolres Gresik, Selasa (21/11/2023).

Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengunjungi para korban yang terluka, yakni10 personel Polri dan tujuh korban dari Ultras Gresik.

Gus Yani berharap peristiwa serupa tak terulang kembali. 

"Kami juga akan melakukan evaluasi sebesar-besarnya terkait sanksi dari PSSI, kami siap terkait seluruh risikonya," ucapnya lagi.

Delapan Tersangka

Sebelumnya diberitakan, polisi juga telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kericuhan seusai pertandingan Liga 2 Gresik United vs Deltras Sidoarjo tersebut.

Dari delapan orang tersebut, seorang tokoh Ultras Gresik juga dianggap sebagai aktor intelektual. 

Selain itu, dari delapan orang tersebut, sebagian juga masih berusia anak-anak. 

(willy abraham/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer