TRIBUNMATARAMAN.COM - Sasmiati, perempuan asal Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar yang tinggal bersama tiga anaknya yang mengalami keterbelakangan mental, mendapat perhatian dari Susi Pudjiastuti, mantan menteri Kelautan dan Perikanan.
Lewat Medsos X, Susi Pudjiastuti meminta siapapun mendampingi keluarga itu mendapat E-KTP. Soal biaya pengurusan, Susi Pudjiastuti siap membantu.
Sebab tanpa e-KTP itu, Sasmiati tak tersentuh oleh bantuan sosial dari pemerintah.
Baca juga: Kata Kades Soal Keluarga Miskin dan Difabel di Blitar yang Dapat Perhatian Dari Susi Pudjiastuti
Lantas seperti apa kondisi keluarga Sasmiati?
Sasmiati dan 3 anaknya tinggal di rumah tidak layak huni. Atap bangunan dapur rumah sudah hancur dan nyaris roboh.
Sedang lantai bangunan utama rumah kondisinya juga sudah rusak.
Terkait hal itu, Kepala Desa Pagerwojo, Mujiadi mengatakan pihak desa pernah mengusulkan program bedah rumah kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Blitar untuk perbaikan rumah Sasmiati.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Minta Keluarga Difabel Miskin di Kesamben Blitar Dibantu Buat E-KTP, Siap Biayai
Namun, usulan bedah rumah tidak mendapat respons dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Blitar.
"Kami mengusulkan program bedah rumah sekitar dua atau tiga tahun lalu tapi dari Dinas Perkim tidak berani karena dindingnya tembok. Dinas Perkim juga tidak paham kalau pemiliknya disabilitas," kata Mujiadi.
Dikatakan Mujiadi, kondisi bangunan tembok bangunan utama rumah memang masih kuat, tapi lantainya sudah hancur. Sedang bangunan dapur sudah rusak parah.
Namun, kata Mujiadi, sekarang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sudah menyanggupi melakukan bedah rumah untuk memperbaiki rumah Sasmiati.
Perwakilan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sudah mengecek kondisi rumah Sasmiati, Selasa (3/10/2023).
Tak hanya dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman saja, hari ini perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Blitar dan Dinas Sosial Provinsi Jatim juga sudah datang ke rumah Sasmiati.
"Dari kecamatan, puskesmas dan polsek juga sudah datang ke lokasi. Alhamdulillah sudah direspons dan mudah-mudahan segera tertangani masalah bantuan untuk keluarga Sasmiati," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Blitar, Bambang Dwi Purwanto mengatakan setelah ditelusuri lewat Dispendukcapil dan Dinsos, Sasmiati sudah memiliki KTP elektronik.
Keluarga Sasmiati juga masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan masuk penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS). Keluarga Sasmiati juga masuk data kemiskinan ekstrem melalui SK Bupati.
"Kami juga langsung melihat kondisi rumah yang bersangkutan. Soal perbaikan rumah, kami koordinasi dengan Dinas Perkim. Hari ini Dinas Perkim juga turun ke lapangan melakukan asesmen," katanya.
Soal keluarga Sasmiati tidak menerima bantuan PKH selama setahun terakhir setelah pisah KK dengan ibunya, Dinsos masih menelusuri historisnya.
"Jadi gini, siapapun masyarakat yang menurut pemerintah desa layak jadi penerima PKH itu harus diusulkan, sifatnya diusulkan. Porsi kami, yaitu desa dan kabupaten punya porsi mengusulkan. Itu yang perlu dicatat," ujarnya.
"Kalau sudah masuk penerima bantuan, tapi untuk PKH setahun ini belum menerima, kami cek historisnya dulu," lanjutnya.
(samsul hadi/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer