TNI Manunggal Membangun Desa

Program TNI Manunggal Desa di Kediri, Pemkot dan Kodim Kolaborasi Bangun Rumah Tidak Layak Huni

Penulis: Didik Mashudi
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan meninjau pembangunan RTLH di Kelurahan Pojok, Senin (10/7/2023).

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Pojok, Kota Kediri dikolaborasikan dengan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117. 

Hasil pembangunan RTLH ini ditinjau Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan, Senin (10/7/2023).

Pada kunjungan ini diserahkan paket sembako kepada warga penerima RTLH, bendera merah putih, serta cat dan kuas untuk menyelesaikan pembangunan rumah. 

Walikota menyampaikan, kegiatan ini  program kolaborasi antara Pemkot Kediri dan TNI memperbaiki rumah warga yang tidak layak huni, membuat MCK, serta mengupgrade tandon. 

"Kira-kira nanti tinggi tandon air 15 meter dan dialirkan ke warga sekitar jadi tidak ada lagi kekeringan," ujarnya.

Diharapkan program ini dapat memberikan banyak manfaat kepada masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memastikan bahwa rumah tinggalnya sudah layak huni. Dengan kolaborasi bersama TNI hasilnya lebih maksimal.

"Karena ini kolaborasi dengan TNI pasti waktu pengerjaannya lebih cepat selesai. Jadi ini keren sekali digarapnya bareng-bareng," ungkapnya.

Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Inf Aris Setiawan menjelaskan, program TMMD ini ada 5 sasaran. Yakni, pembangunan jalan, RTLH, rehab puskesmas pembantu, pipanisasi, dan rehab meunasah atau tempat keagamaan. 

Pembukaan TMMD dilaksanakan pada tanggal 12 Juli dan pengerjaannya selama satu bulan.

 "Kita kerjakan dulu atau istilahnya pra TMMD karena kalau waktunya hanya satu bulan kemungkinan tidak selesai. Jumlah personil yang diturunkan 150 orang dan masyarakat  175 orang," jelasnya.

(didik mashudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer