Berita Terbaru Kabupaten Lumajang

Jembatan Gladak Perak di Lumajang Sudah Bisa Dilewati Kendaraan, PKL Boleh Berjualan di Sekitarnya

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan Gladak Perak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sudah bisa dilewati kendaraan.

TRIBUNMATARAMAN.COM - Jembatan Gladak Perak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, belum juga diresmikan kendati konstruksi pembangunan telah rampung. 

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan peresmian jembatan yang berada di Besuk Kobokan tersebut terganjal kelengkapan administrasi.

"Peresmiannya masih menunggu kelengkapan administrasi dari Kementrian PUPR," ungkap Thoriq, Senin (10/4/2023).

Thoriq memuji Kementrian PUPR yang memiliki andil besar dalam pembangunan jembatan Gladak Perak pasca rusak berat akibat erupsi Gunung Semeru.

Kata Thoriq, status jalan yang melintasi Jembatan Gladak Perak tersebut merupakan jalan nasional.

"Terima kasih kepada pak Presiden, dan Kementerian PUPR. Kembatan ini sungguh sangat berarti bagi kami karena sebagai akses Lumajang dan Malang dan untuk kelancaran ekonomi masyarakat," papar Thoriq.

Sementara itu, saat ini tahapan jelang peresmian jembatan Gladak Perak masih pada tahap uji coba.

"Sudah beberapa kali dilakukan uji coba melewati jembatan Gladak Perak. Sehingga , artinya harapannya jembatan ini sudah bisa dikerjakan meskipun dengan status uji coba," ucap Thoriq.

Fasilitasi Pedagang Kaki Lima

Meski belum diresmikan, namun Jembatan Gladak Perak sudah bisa dilewati pengendara pada masa uji coba.

Thoriqul Haq mengatakan pihaknya akan memberikan ruang bagi pedagang kaki lima untuk berjualan di sekitar Gladak Perak. Ia menegaskan semua pedagang tidak diperbolehkan berdagang di tengah badan jembatan.

"Untuk yang jualan PKL, akan disiapkan tempat di bahu jalan sebelah kanan sebelum jembatan, sekaligus tempar parkir roda dua. Tidak diperbolehkan jualan di tengah jembatan," terang Thoriq ketika dikonfirmasi.

Namun Thoriq juga melarang pedagang mendirikan warung dengan bangunan permanen di sisi bahu jalan sekitar jembatan.

"Pesan saya sampahnya jangan dibuang sembarangan. Jangan dibuang ke sungai. Serta tidak diperkenankan membangun dengan bangunan permanen," pesannya.

Di sisi lain, Jembatan Gladak Perak secara nomenklatur sejatinya bernama Jembatan Besuk Kobokan.

"Jadi begini, nomenklatur di Kementrian PUPR dalam proyek pembangunan jembatan ini memang namanya Gladak Besok Kobokan. Jadi pokoknya orang Lumajang tetap menyebut Gladak Perak saja ya," celetuknya.

(erwin wicaksono/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer