TRIBUNMATARAMAN.COM - Arema FC sedang mengalami nasib malang karena belum bisa menentukan home base untuk putaran kedua Liga 1.
Diketahui Arema FC baru saja mengalami penolakan 3 tempat untuk jadikan home base, mulai dari Bali, Magelang dan terbaru Bantul.
Akibatnya meskipun Jadwal Liga 1 sudah tersebar, namun Arema FC belum bisa pastikan kandang home base mereka, karena Stadion Kanjuruhan sedang dalam renovasi total.
Sementara itu sembari menunggu kepastian tempat home base, skuad Arema FC memilih fokus Latihan TC di Batu.
Baca juga: Jelang Indonesia vs Vietnam, Rahmat Irianto Janji Main Habis-habisan Lawan Anak Asuh Park Hang-seo
Arema FC akhirnya melakukan latihan perdana di Lapangan Agrowisata Batu usai menjalani libur Natal dan Tahun Baru 2023, Selasa (3/1/2023).
Seluruh pemain Arema FC pun, nampak antusias menjalani latihan perdana kali ini.
Mereka juga memperhatikan dengan serius, instruksi yang dilakukan oleh Pelatih Arema FC, Javier Roca dan beberapa asisten pelatih Arema FC lainnya.
Sejumlah pemain yang sebelumnya mengalami cedera juga mengikuti latihan perdana ini.
Seperti Dendi Santoso, Kushedya Hari Yudo dan Saeful Anwar.
Latihan perdana ini juga langsung diawasi oleh manajer baru Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas yang memperhatikan dari pinggir lapangan.
"Hari ini pemain sudah dapat tugas. Mereka datang dan bisa melaksanakan latihan dengan bagus selama 80 menit," ucap pelatih Arema FC, Javier Roca.
Roca mengatakan, dalam latihan perdana ini, dia fokus untuk melatih fisik pemain dan taktikal permainan.
Serta juga memberikan sesi game dan penguasaan bola kepada semua pemain.
"Semua aspek kami masukkan dalam latihan. Sejauh ini para pemain tampil bagus. Taktikal, possession, fisik semuanya," ujarnya.
Meski demikian, dalam latihan perdana ini tidak semua pemain Arema FC dapat bergabung.
Dari pantauan Surya, total ada empat pemain Arema FC yang belum menjalani latihan.
Di antaranya ialah Abel Camara, Hasim Kipuw, Arkhan Fikri dan Ilham Udin Armaiyn.
Serta ada empat pemain muda yang sedang mengikuti trial bersama Arema FC.
Dua pemain berasal dari akademi Arema FC, sedangkan dua pemain berasal dari NZR Sumbersari dan PSMS Medan.
"Semoga di sesi latihan besok semua bisa hadir latihan. Dan seluruh aspek dalam latihan ini akan kami genjot," tandasnya.
Rencananya Arema FC akan menjalani pemusatan latihan di Agrowisata Batu ini selama lima hari, mulai dari 3-7 Januari 2023.
Pemusatan latihan ini juga sebagai persiapan Arema FC menghadapi putaran kedua Liga 1 2022/2023.
Di mana Arema FC akan dijadwalkan bertanding melawan Borneo FC pada tanggal 16 Januari 2023 nanti.
Arema FC Ditolak Main ke Bali, Bantul dan Yogyakarta
Arema FC ketiban sial usai alami Tragedi Kanjuruhan dimana menewaskan Aremania sebanyak 135 orang.
Pasca Tragedi Kanjuruhan, Arema FC menerima sanksi berupa larangan tanpa suporter di Liga 1 2022/2023.
Selain itu Arema FC juga ditinggal oleh Gilang Widya Pramana sebagai Presiden klub.
Penderitaan Arema FC tak cukup sampai di situ, Singo Edan harus mencari kandang baru dengan jarak 250 km dari Stadion Kanjuruhan.
Hingga operator Liga 1 PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) merilis jadwal pertandingan putaran kedua Liga 1 2022/2023, manajemen Arema FC belum juga mendapat homebase karena adanya berbagai penolakan.
Sebelumnya mereka sudah mengajukan dua stadion yakni Stadion Moch Soebroto, Magelang dan (tidak disebutkan nama Stadionnya) di Bali, sebagai homebase putaran kedua Liga 1.
Namun, pengajuan itu ditolak oleh punya stadion.
"Kemarin sempat pengajuan ke Magelang dan Bali," ungkap manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas dilansir dari Kompas.com, Minggu (1/1/2023).
"Karena sama-sama tidak bisa, akhirnya di Bantul. Kami memang mengajukan dua tempat dan tim mengabari kalau pakai Stadion Sultan Agung," tambahnya.
Arema FC kembali mendapat penolakan berkandang di Bantul, Yogyakarta dari salah satu tim Liga 3 Yogyakarta, PS Hizbul Wathan UMY.
Klub Liga 3 Yogyakarta, Hizbul Wathan UMY terang-terangan menyampaikan penolakan disertai "kritik pedas".
Klub Liga 3 tersebut menganggap Arema FC tak punya empati karena menyakiti segala usaha dari klub.
"Dear Arema FC, kami kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY. Kami kumpulkan dana dari donatur dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3," tulis HW UMY di twitter.
"Gara-gara kalian Liga 3 DIY batal. Lalu kalian mau menggunakan SSA untuk Liga 1. Sungguh tiada empati !"
"Pemain kami sudah berlatih demi asa mengembangkan karir dan masa depan."
"Kecerobohan klub, panpel, aparat dan suporter kalian Arema FC menghancurkan harapan tunas-tunas muda yang ingin mengembangkan diri di atas lapangan hijau."
"Liga 3 DIY batal, kalian justru ke SSA!," tambahnya.
Belum ada tanggapan resmi dari Arema FC mengenai penolakan ini.
Namun, Arema FC sendiri masih menunggu ijin dari kepolisian untuk bisa menggunakan Stadion Sultan Agung Bantul.
"Sudah diajukan ke Sultan Agung Bantul," kata Wiebie.
"Sudah dilakukan sidak asesmen tinggal menunggu izin dari pihak Polres setempat (Polres Bantul)."
"Surat-surat izin sudah kami ajukan semua," imbuhnya.
Wiebie mengatakan para pemain Arema FC pun sementara waktu ini akan tetap berada di Yogyakarta.
"Tim akan stay di sana di Jogja karena untuk efisiensi waktu," tandasnya.
Alasan Arema FC Bermarkas di Yogyakarta
Manajemen Arema FC mengungkapkan alasan pihaknya ingin menggunakan Stadion Sultan Agung, Bantul, sebagai homebase mereka pada putaran kedua Liga 1 2022/2023.
Komisaris PT Arema Aremania Beprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto, mengakui bahwa ada beberapa stadion yang menjadi opsi untuk kandang Arema FC.
Pihak manajemen Arema FC memutuskan untuk berkandang di Stadion Sultan Agung dengan mempertimbangkan beberapa venue lainnya.
"Sebenarnya ada beberapa pilihan stadion, tapi akhirnya kami memutuskan untuk mengajukan Stadion Sultan Agung Bantul sebagai homebase di putaran kedua Liga 1 2022/2023," ucap Tatang Dwi Arifianto dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub, Selasa (3/1/2023).
Tatang Dwi Arifianto melanjutkan, salah satu pertimbangannya karena Stadion Sultan Agung sudah lolos dalam penilaian dari pihak-pihak yang memiliki kewenangan.
Sebelumnya, Stadion Sultan Agung juga menjadi venue pertandingan Liga 1 2022/2023 dengan sistem bubble.
Pasca Tragedi Kanjuruhan, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk melanjutkan sisa pertandingan Liga 1 2022/2023 dengan sistem bubble.
PT LIB menunjuk Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai lokasi untuk menggelar enam pekan sisa pertandingan putaran pertama Liga 1 2022/2023.
Selain Stadion Sultan Agung, ada juga Stadion Maguwoharjo (Sleman), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Jatidiri (Semarang) yang dipakai dalam sistem bubble kemarin.
Stadion Sultan Agung juga tidak dipakai oleh klub-klub Liga 1 2022/2023.
"Kami patuh terhadap kebijakan mengenai venue pertandingan, termasuk untuk menentukan stadion mana yang akan dijadikan homebase untuk Arema FC di putaran kedua nanti,” ucap Tatang Dwi Arifianto.
Manajemen Arema FC Minta Maaf
Manajemen Arema FC meminta maaf setelah keinginan mereka untuk menjadikan stadion Sultan Agung Bantul sebagai Homebase ditolak oleh klub liga 3, PS Hizbul Wathan UMY.
Seperti diketahui, Arema FC telah memilih Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta sebagai homebase dalam mengarungi putaran kedua BRI Liga 1 musim 2022/2023.
Penolakan oleh PS Hizbul Wathan ini bukan yang pertama dialami Arema FC setelah Tragedi Kanjuruhan.
Di putaran 1 BRI Liga 1 lalu, mereka juga mendapat penolakan ketika ingin main di Magelang.
Terkini, di media sosial Twitter, muncul berbagai pesan gambar dari berbagai komunitas suporter yang menolak Arema FC bermain di stadion mereka.
Merespon gelombang penolakan ini, Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi, Tatang Dwi Arifianto memahami kekecewaan banyak pihak yang terdampak atas Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Termasuk yang disampaikan oleh klub Liga terkait masuknya Stadion Sultan Agung, Bantul sebagai venue tim Singo Edan di putaran kedua BRI Liga 1 2022.
“Kami ikhlas menerima segala kekecewaan dari banyak pihak dikarenakan dampak dari musibah kanjuruhan dan kami memohon maaf,"
"Namun semua tidak ada niatan apalagi kesengajaan. Kami patuh menjalankan konsekuensi sanksi yang diberikan federasi. Kami juga menghormati proses hukum yang berjalan,” ucapnya pada Rabu (4/1/2022) siang.
Terkait situasi sepakbola yang terjadi saat ini, Arema FC tetap optimis bahwa kondisi sepak bola Indonesia akan kembali normal, tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang berwenang.
“Kami memohon maaf tidak memiliki kewenangan terkait penentuan bergulir atau tidaknya strata kompetisi. Kami kini terus intropeksi dan berbenah agar lebih baik,"
"Kami optimis pemerintah dan federasi serta stake holder yang lain terus berbenah dan berusaha keras mengembalikan situasi dan kondisi sepakbola indonesia kembali normal dan berprestasi,” tandasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(Rifky Edgar/tribunmataraman.com)