TRIBUNMATARAMAN.com I BLITAR - Jumlah kasus suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Kota Blitar terus bertambah.
Sekarang, jumlah sapi yang dinyatakan suspek PMK di Kota Blitar sebanyak 219 ekor.
Padahal lima hari lalu atau Selasa (22/6/2022), jumlah sapi suspek PMK di Kota Blitar masih 96 ekor.
"Data yang masuk per hari ini, jumlah sapi suspek PMK di Kota Blitar sudah 219 ekor," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Rodiyah, Minggu (26/6/2022).
Rodiyah mengatakan dari 219 ekor sapi suspek PMK itu sebanyak empat ekor sapi dinyatakan sembuh. Selebihnya, masih dalam proses pemantauan dokter hewan.
"Kondisi sejumlah sapi suspek PMK mengarah lebih baik. Sampai saat ini terus kami pantau," ujarnya.
Dikatakannya, sampai sekarang, belum ada laporan kasus sapi mati karena PMK di Kota Blitar.
"Belum ada laporan sapi mati karena PMK di Kota Blitar. Kami mengimbau kepada peternak agar segera melapor kalau sapinya sakit," katanya.
Terus bertambahnya kasus suspek PMK membuat Pemkot Blitar memperpanjang penutupan Pasar Sapi Dimoro.
Pasar Sapi Dimoro yang awalnya ditutup sementara sampai 19 Juni 2022 sempat diperpanjang sampai 24 Juni 2022.
Tapi, karena perkembangan kasus PMK belum terkendali, Pemkot Blitar kembali memperpanjang penutupan Pasar Sapi Dimoro sampai 1 Juli 2022.
"Penutupan Pasar Sapi Dimoro diperpanjang lagi sampai 1 Juli 2022. Kami berharap sepekan sebelum Hari Raya Idul Adha, Pasar Sapi Dimoro bisa beroperasi kembali," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo.