Reporter: Luthfi Husnika
TRIBUNMATARAMAN.com |KEDIRI - Kembali ke rantauan setelah Lebaran tak lengkap rasanya jika tidak membawa oleh-oleh khas daerah asal.
Untuk yang tengah mudik Lebaran ke Kediri, Kerupuk Ketelah dari Dusun Ngrembang ini patut dicoba.
Pelaku usaha kerupuk berbahan dasar ketela pohon ini ini mampu memproduksi berton-ton ketela setiap bulannya.
Baca juga: Rekomendasi Oleh-oleh Khas Kediri, Mulai Pie Nanas hingga Minuman Olahan
Tak hanya dipasarkan ke Kediri dan sekitarnya, Kerupuk Ketela khas Dusun Ngrembang, Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kediri ini sudah merambah pasar nasional.
Bahkan, Kerupuk Ketela yang kini menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Ngrembang ini sudah dipasarkan sampai ke mancanegara.
"Saya meneruskan usaha dari kakek mengelola Kerupuk Ketela ini. Usaha ini pertama berdiri tahun 1987 dan saya sendiri sudah mulai mengelola sejak li.a tahun belakangan," ujar Aris Prasetyo Putro, Jumat (6/5/2022).
Pria 33 tahun ini menuturkan, mulanya Kerupuk Ketela hanya dipasarkan ke wilayah Karisidenan Kediri dan sekitarnya seperti Blitar, Tulungagung, Madiun hingga Ponorogo.
"Kemudian ada pesanan dari luar kota dan luar pulau seperti ke Sumatera dan Kalimantan dan selanjutnya rutin memasok ke sana. Karena semakin besar dan banyak peminat, kami juga coba kirim ke luar negeri, ke Malaysia," ungkapnya.
Selain penjualan secara offline, Kerupuk Ketela buatan keluarga Aris ini juga dipasarkan secara online. Sejak tiga tahun belakangan, pemasaran secara online mulai digencarkan.
Untuk proses pembuatannya pun sebenarnya cukup mudah. Aris menjelaskan, untuk membuat kerupuk ini perlu mengambil bagian sarinya.
"Ketela dihaluskan dan dimasak kemudian dibuang airnya. Sisa pati dan ampas ini yang dibuat menjadi olahan kerupuk," katanya.
Satu kilogram Kerupuk Ketela ini dihargai Rp 12 ribu untuk ecer, sedangkan grosir dipatok harga Rp 10 ribu setiap kilonya. Untuk pengiriman luar kota, Aris hanya menerima orderan di atas 1 ton.
"Karena biaya kirim mahal, jadi untuk agen luar kota biasanya minimal 1 ton sekali kirim. Tapi untuk yang pesan dikonsumsi sendiri bisa berapa saja sesuai kebutuhan," pungkasnya.