TRIBUNMATARAMAN.COM - Dua eksekutor dari unsur kepolisian yang menghabisi nyawa Najamuddin Sewang, pegawai Dinas Perhubungan Kota Makassar gegara rebutan Primadona Dishub, RCH dilatari sakit hati.
Bahkan kedua oknum polisi itu adalah teman sekampung dengan Kasat Pol PP M Iqbal Asnan.
Kedua oknum polisi itu turut terhasut hingga sakit hati kepada saingannya, Najamuddin Sewang.
Kedua oknum polisi yang terancam pecat itu mengaku membantu M Iqbal Asnan yang menjabat Kasat Pol PP Kota Makassar.
Hal tesbut diungkapkan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana yang mengungkapkan alasan anggota polisi tersebut membantu Asnan.
Dalam kasus pembunuhan yang direncanakan itu, polisi meringkus lima pelaku.
Dari kelima tersangka, dua di antaranya adalah anggota polisi.
"Iya benar, ada dua orang anggota Polri yang terlibat dalam kasus itu. Kapolda Sulsel Irjen Polisi Nana Sudjana memerintahkan proses hukum dan proses kode etik kedua anggota tersebut," katanya.
Ketika didesak identitas kedua anggota Polri yang terlibat, Komang mengaku tidak mengetahui persis.
Namun, peran kedua anggota Polri itu ikut membantu dan sekaligus menjadi eksekutor dalam kasus penembakan Najamuddin.
"Saya tidak hapal siapa inisialnya dua anggota itu, tapi keduanya ikut membantu dan sekaligus eksekutor dalam kasus itu," ujarnya.
Komang mengaku, kedua anggota Polri tersebut ikut terlibat dalam kasus itu karena sakit hati.
"Mereka ikut terlibat, karena sakit hati teman sekampungnya (Kasatpol PP Muhammad Iqbal Asnan) mendapat masalah itu dan mereka ikut dalam pembunuhan berencana itu. Jadi bukan bayaran dia," ujarnya.
Seperti diketahui, aparat dari Polrestabes Makassar menangkap lima pelaku penembakan yang terlibat penbunuhan pegawai Dishub Makassar, Najamuddin Sewang.
Salah satunya adalah Kasatpol PP Muhammad Iqbal Asnan yang merupakan otak pembunuhan berencana.
Selain Iqbal Asnan, polisi juga menangkap empat pelaku yang merupakan eksekutor, inisial masing-masing yaitu SU, CA, AS, dan SA.
Keempat tersangka itu bertugas menggambar situasi yang akan digunakan untuk menghabisi Najamuddin.
Kelima orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polrestabes Makassar.
Mereka dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana yang ancaman hukumannya mati atau penjara seumur hidup.
Polisi mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan berencana ini bermotif cinta segitiga atau asmara.
Dalam aksi terencana itu, Najamuddin (40) tewas setelah tersungkur dari motornya, dengan bekas lubang yang diduga adalah proyektil peluru, Minggu (3/4/2022).
Korban tewas di pertigaan Jl Danau Tanjung Bunga, samping Masjid Cheng Hoo, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, sekitar pukul 09.30 Wita. Kecelakaan tunggal yang dialami korban hingga tersungkur di aspal sempat terekam kamera pengintai CCTV.
Dari rekaman CCTV, Najamuddin awalnya mengendarai sepeda motornya pelan.
Namun, terdengar letusan. Korban kemudian tersungkur bersimbah darah. Korban pun tidak sadarkan diri dan bergegas dilarikan ke RS Siloam guna mendapatkan pertolongan tim medis.
Namun, setibanya di rumah sakit, tim medis menyatakan korban telah meninggal dunia.
Siapa RCH yang jadi rebutan Najamuddin dan Iqbal.
Motif yang mendasari perbuatan Iqbal adalah asmara atau cinta segita.
Iqbal menyimpan dendam kepada Najamuddin yang diangapnya dekat dengan RCH.
Sementara RCH merupakan wanita yang juga dirumorkan dekat dengan Iqbal.
Kabar kedekatan RCH dengan Kasat Pol PP Makassar itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan jajaran Pemkot Makassar.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengakui juga sudah mengetahui rumor yang selama ini berembus.
"Namanya rumor sering kita dengar," katanya.
RCH yang dikabarkan merupakan seorang janda ini memiliki jabatan mentereng.
Ia dikabarkan menduduki jabatan strategis (kepala seksi) di Dinas Perhubungan Kota Makassar.
Di kantor dinas perhubungan itu, Najamuddin Sewang merupakan pegawai alias salah satu bawahan dari RCH.
Sosok Primadona Dishub
Bagaimana sosok primadona Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar hingga jadi rebutan Kasat Pol PP dan mantan anak buahnya?
Selain berwajah cantik dan tampil trendi, RCH yang kini menjabat salah satu Kepala Seksi (Kasi) di Dinas Perhubungan Makassar juga memiliki segudang prestasi.
Bahkan wanita cantik ini, dikenal bukan orang sembarangan.
Dia adalah seorang karateka. Kini wanita berkulit kuning langsat itu telah menyandang ban hitam berkat kepiawaiannya.
Dalam bela diri karate, orang yang menyandang sabuk hitan atau ban hitam merupakan tingkatan tertinggi.
Potret kegiatan RCH di olah raga karate sampai diabadikan di postingan Instagram miliknya.
Primadona Dishub Kota Makassar itu pun kerap membagikan kegiatannya saat berlatih karate.
Dalam dunia karate itu pula nama RCH dikenal oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
"Iya (pernah dengar), kalau tidak salah dia pengurus karate, saya kan ketua Porki Makassar," kata Danny Pomanto saat dimintai tanggapannya tentang sosok RCH dilansir dari Tribun Timur, Minggu (18/4/2022).
Selain karate yang digeluti RCH, Danny Pomanto juga sudah mendengar rumor yang selama ini berembus bahwa RCH menjalin hubungan gelap dengan Kasatpol PP Kota Makassar, Muhammad Iqbal Asnan.
RCH dikabarkan seorang single parent. Sementara Kasat Pol PP Kota Makassar memiliki istri sah yang menjabat sebagai seorang lurah di sana.
"Namanya rumor sering kita dengar," kata Danny.
Iqbal Asnan yang kini meringkuk di tahanan Polrestabes Makassar mengenal RCH saat masih dinas di Dishub Kota Makassar.
Sebelum menjabat Kasat Pol PP Makassar, Iqbal Asnan menjabat sebagai Plt Kadishub Makassar.
Dari rutinnya pertemuan dengan RCH hingga tumbuh benih-benih asmara walau Iqbal Asnan memiliki istri dan anak.
Kuatnya asmara yang dijalin, Iqbal Asnan sempat memilih jabatan Kadishub saat mengikuti lelang jabatan di Pemkot Makassar.
Danny Pomanto menjelaskan, M Iqbal Asnan saat mendaftar lelang jabatan pada 2021 lalu mengincar jabatan Kepala Dinas Perhubungan.
Namun hasil asesmen yang dilakukan Pansel kala itu menempatkan M Iqbal Asnan pada tiga besar jabatan Kepala Dinas PU dan Satpol PP.
Dari hasil lelang tersebut Danny Pomanto menjadikan Iqbal sebagai Kasat Pol PP.
"Saya liaht ini sudah lama, ini berlangsung lama, dulu kan yang bersangkutan ada di Dishub sebagai Plt, kenapa waktu lelang jabatan kemarin salah satu sasarannya ke situ (Dishub), tapi jatuhnya tidak ke situ (Dishub)," kata Danny Pomanto.
Pengikut Melonjak Drastis
Semenjak kasus pembunuhan berencana yang dilatari cinta segitiga antara Kasat Pol PP dengan mantan anak buahnya, Najamuddin Sewang, sosok RCH ramai diperbincangkan.
Sampai-sampai Instagram pribadinya, jumlah pengikut RCH melonjak drastis.
TribunJakarta.com (grup Tribunnews) yang melihat Instagram RCH pada Selasa (19/4/2022) pagi melihat jumlah pengikut akun wanita cantik itu sudah mencapai lebih dari 4 ribu pengikut.
Padahal Senin (18/4/2022) kemarin, jumlah pengikut Instagram RCH baru di angka seribuan.
Jumlah pengikut di Instagram RCH meningkat diduga karena banyaknya warganet yang penasaran dengan gaya hidup wanita yang direbutkan Kasat Pol PP dan petugas Dishub Makassar.
Sementara untuk akun yang diikuti RCH masih tetap sama yakni di angka 118 orang.
Tampil Trendi
Pantauan TribunJakarta.com di Instagram RCH, tampilan wanita ini cukup modis dan trendi.
RCH kerap kali membagikan kegiatannya di Instagram.
Tercatat ada 373 postingan di Instagramnya yang sebagian besar merupakan menampilkan wajahnya.
RCH nampak kerap membagikan aktivitasnya sebagai Kepala Seksi di Dishub Makassar, baik saat berada di kantor maupun saat kunjungan kerja.
Selain itu, RCH juga kerap membagikan momen saat dia berlatih bela diri karate.
RCH memang merupakan salah satu pengurus karate di Makassar.
Efek Cinta Segitiga
Kasat Pol PP Kota Makassar, Muhammad Iqbal Asnan tak mengakui dirinya terlibat apalagi menjadi otak pembunuhan terhadap mantan anak buahnya, Najamuddin Sewang.
Padahal dalam penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, tersangka Iqbal Asnan telah merencanakan menghabisi Najamuddin Sewang sejak tahun 2020 lalu.
'Kegeraman' Iqbal Asnan itu lantaran telah mecintai RCH, salah satu kepala seksi di Dinas Perhubungan Kota Makassar.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto, menegaskan Iqbal Asnan tak mengakui perbuatannya.
"Sampai sekarang otak pelaku tidak mengakui perbuatannya," kata Kombes Budhi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (18/4/2022).
Meski Iqbal Asnan tak mau mengaku, polisi tetap meyakini jika Kasat Pol PP Makassar itu adalah dalang di balik ppembunuhan berencana kepada petugas Dishub Makassar itu.
"Polisi bekerja bukan karena pengakuan seorang tersangka, kita yakini dari keterangan saksi dan tersangka lainnya, serta alat bukti yang ada.
Kita meyakini bahwa otak pelaku mantan Kasat Pol PP (Iqbal Asnan)," tandas Kapolrestabes.
Sebelum mengerahkan pembunuh bayaran untuk menghabisi pada Minggu (3/4/2022), Kasat Pol PP sudah pernah mengultimatum korban untuk tak mendekati RCH, janda yang diduga memiliki hubungan gelap dengan tersangka.
Meski sudah diperingatkan mantan atasannya, Najamuddin Sewang bukannya menjauhi RCH.
Najamuddin malah makin akrab dengan RCH yang menjadi primadona Dishub Kota Makassar.
Najamuddin Sewang sering terlihat satu mobil dengan RCH.
Rupanya keakraban itu membuat Iqbal Asnan yang sudah tak satu kantor lagj dengan RCH makin kepanasan (cemburu).
Kapolrestabes Makassar membocorkan salah satu ultimatum yang pernah disampaikan langsung oleh pelaku terhadap korban.
"Pelaku cemburu apa yang dicintai, dicintai juga oleh korban. Si tersangka sudah beberapa kali mengingatkan bahkan mengancam untuk berhenti mencintai apa yang dicintai (pelaku)," tutur Kapolrestabes.
Rupanya, ancaman itu tidak digubris oleh korban yang membuat Kasatpol PP kian emosi.
"Sehingga muncul ide untuk menghabisi nyawa korban," tutur Kapolrestabes.
Merasa berjasa ke karir korban
Kapolrestabes menuturkan bahwa pelaku kian emosi lantaran mengklaim bahwa dirinya telah banyak membantu korban.
Iqbal Asnan merasa bahwa korban bisa menjadi pegawai Dishub Makassar berkat bantuannya.
"Hasil pemeriksaan kami disampaikan bahwa korban ini bisa menjadi petugas dishub karena si tersangka. Karena dibantu tersangka, di perjalanan waktu, apa yang dicintai tersangka juga dicintai korban," jelas Budi.
Dari keterangan saksi, terungkap bahwa niat Iqbal untuk membunuh NS sudah muncul sejak 2 tahun lalu alias 2020.(TribunJakarta)