TRIBUNMATARAMAN.COM - Dikenal sebagai sosok yang alim, Riyanto (35) sempat sembahyang setelah membantai keluarga dan tetangganya.
Sang adik, Riyanti (34) dan dua orang tetangganya Trinah (40) dan Mujayanah (40) tewas akibat bacokan Riyanto.
Sementara itu, kedua orang tua Riyanto dan sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Warkop Plus Plus di Cerme Gresik Digerebek, Ada Pria Lari Tak Berbusana dari Bilik ke Semak Belukar
Detik-detik penangkapan Riyanto setelah melakukan pembacokan diungkap Kapolsek Wates, AKP Suharyanta.
Berikut sejumlah fakta baru kasus pembantaian di Wates Kediri yang dilakukan Riyanto.
1. Sempat Sembahyang setelah Beraksi.
Kapolsek Wates, AKP Suharyanta mengatakan, saat itu empat polisi berusaha mengejar Riyanto.
Saat itu, Riyanto masih menggenggam sabit di tangannya yang ia gunakan untuk membacok korban.
Riyanto sempat tak menggubris tembakan peringatan yang dilakukan polisi dan terus melarikan diri.
Hingga akhirnya, polisi mendapati dia kembali masuk ke rumah orangtuanya.
Polisi lantas menemukan Riyanto berada di kamar dalam kondisi melakukan sembahyang.
"Kami lakukan pengejaran. Kami temukan dia masuk rumah orang tuanya, melalui pintu belakang.
Dia ada di kamar belakang dalam posisi sembahyang atau wiridan," ujar AKP Suharyanta, Selasa (8/2/2022).
2. Borgol sempat Terlepas
Saat hendak ditangkap, Riyanto masih berusaha melawan.
"Pelaku mau memukul dari arah belakang, kemudian kami tangkap, dia meronta. " tambah AKP Suharyanta.
Usai diamankan, Riyanto langsung dinaikkan ke mobil polisi untuk mencegah aksi massa. Di mobil, pelaku masih melakukan perlawanan.
Bahkan borgol yang diikatkan kepada pelaku sempat terlepas, akibat Riyanto melakukan perlawanan.
"Anggota lebih sigap bisa kita kendalikan dan dibawa Mapolsek Wates. Tadi malam sudah kami bawa ke Mapolres Kediri untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," pungkas Kapolsek Wates.
Baca juga: Pamit Cari Rumput, Pria di Kota Blitar Ditemukan Meninggal Dunia di Saluran Irigasi
3. Tetangga jadi Korban padahal Tak Pernah Ribut
Kesaksian lain diungkapkan Ketua RT, Nur Kholis yang masih memiliki hubungan saudara dengan pelaku.
Ketika ditemui di Polsek Wates, Nur Kholis mengatakan sosok tersangka tidak pernah ada masalah dengan masyarakat.
Pria berusia 54 tahun ini mengungkapkan Riyanto adalah sosok yang alim dan religius.
"Dia anaknya pendiam, saya sendiri belum pernah mendengar ada informasi ribut dengan keluarga atau adiknya," ujar Nur Kholis.
Nur Kholis juga mengatakan, Riyanto tidak pernah punya riwayat gangguan jiwa. Pun termasuk dendam dengan seseorang atau tetangga.
"Wong anaknya diam kok, mau dendam bagaimana," jelasnya.
4. Hampir Dihabisi Pelaku
Diakui Nur Kholis saat kejadian, ia masih beruntung bisa selamat dari amukan Rianto yang juga masih punya hubungan keluarga dengan dirinya.
"Saat itu dia datang ke rumah, saya tanyai mau cari apa dan kemana. Dia gak ngomong apa-apa, lalu semakin mendekat ke saya. Otomatis saya takut, dan istri saya bilang. Mas Lari o, lalu saya lari," ungkapnya.
Ternyata Rianto lalu mengejar Nur Kholis hingga masuk ke sebuah gudang di dekat rumahnya.
"Dia ngejar terus sampai saya masuk gudang dan pintu saya kunci dengan apa adanya. Tetapi Rianto berusaha mendobrak terus pintu gudang," jelas Nur Kholis.
Hingga akhirnya istri Nur Kholis meminta bantuan Siswo, ayah Riyanto.
"Setelah diamankan ayahnya saya kemudian lari dan gak tau setelah itu apa yang terjadi," terangnya.
Sementara itu Nur Kholis membenarkan jika pelaku sudah menikah sejak 2 tahun lalu. Dan istrinya biasanya dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur.
"Setahu saya masih belum punya anak. Dan biasanya memang sama istrinya di sini," tuturnya.
5. Kejiwaan Diperiksa
Meski disebut tak memiliki riwayat gangguan jiwa, pihak kepolisian akan memeriksa kondisi kejiwaan Riyanto.
Diduga Riyanto mengalami depresi akibat dikeluarkan dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha, mengatakan tersangka diketahui tidak ada riwayat ODGJ.
"Untuk mengecek ODGJ hari ini tersangka sudah kami bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri untuk pemeriksaan," terangnya.
Diwartakan sebelumnya, geger geden terjadi di Desa Pojok, kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin (7/3/2022).
Riyanto mendadak mengamuk dan membacok keluarga dan tetangganya hingg mengakibatkan 3 orang meninggal dan 7 orang luka-luka.
Baca juga: Kejanggalan Sikap Riyanto Sebelum Bantai Keluarga dan Tetangganya di Kediri, Kejiwaan Diperiksa