Reporter: Tony Hermawan
TRIBUNMATARAMAN.com | LUMAJANG - Karut marut minyak goreng semakin rumit. Problemnya bukan hanya soal harga yang belum seragam. Akan tetapi, keberadaan minyak goreng di Lumajang juga semakin langka.
Padahal, operasi pasar sudah pernah dilaksanakan Sabtu (12/2) lalu.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, kelangkaan minyak goreng karena produsen sering terlambat mengirim ke distributor.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pelaku UMKM di Madiun Terpaksa Berhenti Produksi
Karena itu, Cak Thoriq akan menyurati distributor minyak goreng asal Surabaya dan Gresik. Pemda ingin pihak produsen mengirim minyak goreng ke Lumajang dengan jumlah banyak.
"Saya sudah keliling ke distributor dan cek toko-toko, tapi memang stoknya tidak ada," kata Cak Thoriq.
Rencananya, surat tersebut juga akan ditembuskan ke Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Intervensi pemda dalam alur pendistribusian minyak goreng diharapkan mendapat respon distributor.
Sebab, pemda ingin segera mungkin bisa memasifkan operasi pasar murah, supaya stabilitas harga minyak goreng dapat terjaga.
"Ada aduan minyak goreng di toko-toko harga lebih dari Rp14 ribu, gini-gini yang harus diurai," ujarnya.
Baca juga: Miris, Minyak Goreng Murah Sulit Ditemui di Pasaran, Namun Kini Banyak Jual di Medsos