Berita Kediri

Kota Kediri Masuk PPKM Level 3, Wali Kota Beri Warning Warga

Penulis: Didik Mashudi
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar SMA di Kota Kediri

TRIBUNMATARAMAN.com | KEDIRI - 
Berdasarkan Asesmen Situasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 4 Februari 2022, Kota Kediri telah masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. 

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta masyarakat terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan serta menegakan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.

“Kita harus memiliki persepsi yang sama untuk keluar dari pandemi ini. Disiplin protokol kesehatan ini sudah tidak bisa ditawar lagi. Lalu penggunaan aplikasi Peduli Lindungi juga harus kita jalankan. Kedua hal ini harus benar-benar kita jalankan,” ungkap Abdullah Abu Bakar, Senin (7/2/2022).

Dijelaskan, akan ada sanksi bagi setiap pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum yang tidak melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan.

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Kediri Nomor 92 Tahun 2021 ada beberapa tingkatan sanksi yang diberikan.

Mulai dari teguran lisan atau teguran tertulis, penghentian sementara operasional usaha atau kegiatan, denda administratif paling banyak Rp 500.000 hingga pencabutan izin operasional usaha.

Walikota menyebutkan butuh kerjasama dan komitmen dari semua pihak, pelaku bisnis dan juga masyarakat.

"Kita harus kompak untuk bisa menghadapi gelombang tiga ini,” tandasnya.

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 06 Tahun 2022 ada beberapa pembatasan pada PPKM Level 3.

Di antaranya pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh. 

Pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial maksimal 25 persen. Untuk supermarket, hypermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan jam operasinya dibatasi sampai pukul 21.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50 persen. 

Pasar rakyat yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari beroperasi sampai pukul 17.00 WIB dengan kapasitas 50 persen. 

Untuk pelaksanaan kegiatan makan di tempat pada warung makan atau pedagang kaki lima, termasuk restoran dan cafe dan sejenisnya diizinkan dengan protokol kesehatan ketat.

Waktunya dibatasi sampai dengan pukul 21.00 WIB dengan maksimal pengunjung 50 persen dan waktu makan maksimal 60 menit.

Kegiatan pada pusat perbelanjaan atau mall dengan kapasitas maksimal 50 persen dan jam operasional hingga pukul 21.00 WIB serta penggunaan aplikasi Peduli Lindungi. 

Bioskop diizinkan beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen dengan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi yang ketat.

Sedangkan kegiatan ibadah dengan kapasitas maksimal 50 persen. Fasilitas umum ditutup sementara. Kegiatan pusat kebugaran diizinkan dengan kapasitas maksimal 25 persen.

Trasportasi umum dengan protokol kesehatan ketat dan maksimal 70 persen, kecuali pesawat 100 persen.

Resepsi pernikahan dapat diadakan dengan kapasitas maksimal 25 persen dan tidak mengadakan makan di tempat.

Selain menerapkan pembatasan sesuai ketentuan level 3. Kota Kediri juga telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi. 

Di antaranya, penyiapan ruang isolasi terpusat (Isoter), penambahan kapasitas tempat tidur di rumah sakit, memastikan ketersediaan obat dan oksigen, serta melakukan percepatan vaksinasi termasuk dosis ketiga atau booster.(didik mashudi)