Berita Kediri

Bertato Sangar Ternyata Takut dengan Jarum Vaksin

Penulis: Didik Mashudi
Editor: Anas Miftakhudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan vaksinasi yang dilakukan dengan sasaran warga binaan Lapas Kelas II A Kediri, Selasa (7/9/2021).TribunMataraman.com/didik mashudi

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI -- Vaksinasi Covid 19 yang berlangsung di Lapas Kelas II A Kediri banyak diwarnai hiasan tato dari tubuh para peserta, Selasa (7/9/2021).

Sebanyak 200 warga binaan Lapas Kediri mendapat kesempatan mengikuti vaksinasi dengan vaksin Astra zeneca yang dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan Kota Kediri.

Vaksinasi dosis pertama ini baru dilakukan pertama kali untuk warga binaan Lapas. Rencananya vaksinasi dosis kedua akan dijadwalkan lagi.

Keberadaan tato di tubuh peserta vaksinasi ini diketahui setelah peserta membuka lengan bajunya.

Sebagian besar peserta vaksinasi memiliki tato di tubuhnya. 

Terlihatlah aneka hiasan lukisan tato baik di lengan, tubuh dan kaki. 

Meski memiliki tato yang sangar, ada beberapa peserta vaksinasi yang sempat ketakutan saat akan dicoblos jarum vaksin. 

Kegiatan vaksinasi yang dilakukan dengan sasaran warga binaan Lapas Kelas II A Kediri, Selasa (7/9/2021).TribunMataraman.com/didik mashudi (TribunMataraman.com/Didik Mashudi)

Namun setelah jarum vaksin mencoblos lengannya ternyata tidak merasakan apa-apa.

"Sudah divaksin to," ungkapnya kepada petugas.

Petugas pun menjawab kalau vaksinasi sudah selesai dan kulit lengan yang divaksin diberi plester. 

Tahapan vaksinasi bagi warga binaan ini dilakukan dengan melakukan skrining dan pengecekan tensi darah. Jika dinyatakan aman, baru divaksin.

Jeremias Louis Gusmao, Kasubsie Bimbingan Kesehatan dan Perawatan Lapas Kelas II A Kediri, menjelaskan kegiatan vaksinasi dilakukan sesuai aturan pusat. Bahwa warga binaan dapat segera divaksin untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di dalam Lapas.

“Diharapkan warga binaan dapat tetap sehat dan jika ada yang mengalami gejala demam, akan langsung kami lakukan tes dan disiapkan ruang isolasi agar tidak menyebar ke warga binaan yang lain,” jelasnya.

Diungkapkan, pelaksanaan vaksinasi dilakukan setelah ada kelengkapan administrasi warga binaan salah satunya Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Sehingga hanya warga binaan yang memiliki NIK yang mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu. 

Halaman
12