Berita Terbaru Kabupaten Nganjuk

Pemkab Nganjuk Memperkuat Peran Kader IMP dan Sub IMP Untuk Sukseskan Program Bangga Kencana

Pemkab Nganjuk berupaya memp[erkuat peran kader IMP dan Sub IMP untuk menykseskan program Bangga Kencana.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: eben haezer
dok.kominfo nganjuk
Sebanyak 319 kader Institusi Masyarakat Perdesaan (IMP) dan Sub IMP mendapatkan arahan mengenai program penurunan stunting, Rabu (30/7/2025). Kader diminta manfaatkan digitalisasi.  

TRIBUNMATARAMAN.COM | NGANJUK - Pemerintah  Kabupaten (Pemkab) Nganjuk terus berupaya memperkuat peran kader Institusi Masyarakat Perdesaan (IMP) dan Sub IMP dalam menyukseskan Program Bangga Kencana.

Sebanyak 319 kader Institusi Masyarakat Perdesaan (IMP) dan Sub IMP pun langsung mendapatkan arahan guna menjalankan peran sebagai ujung tombak program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan peran kader IMP sebagai agen perubahan begitu penting. Terutama dalam upaya menurunkan angka stunting. 

Baca juga: Bupati Nganjuk Resmikan Jembatan Gantung Brangkal, Warga Tak Lagi Tergantung Pada Perahu

"Perubahan besar selalu dimulai dari keluarga. Kader harus menjadi contoh dalam membangun keluarga yang sehat, harmonis, dan berkualitas," katanya, Rabu (30/7/2025). 

Wakil Bupati (Wabup) Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro menjelaskan percepatan penurunan stunting menjadi tanggung jawab bersama. 

Ia mendorong kader untuk aktif melakukan pendampingan mulai dari calon pengantin, ibu hamil, remaja, hingga lansia untuk menekan angka stunting. 

Informasi program penurunan stunting pemerintah bisa disebarkan melalui media sosial oleh kader. 

"Manfaatkan era digital ini untuk menyebarkan segala informasi mengenai langkah penurunan stunting. Bayangkan jika 319 kader masing-masing menyebarkan ke 100 kontak WA, maka 31.900 orang bisa menerima informasi," paparnya. 

Ia turut menyoroti naiknya angka stunting di Nganjuk dari 17 menjadi 22 persen.

Sementara Provinsi Jawa Timur justru mengalami penurunan. 

Hal ini menjadi peringatan bahwa kerja pengendalian stunting harus lebih terarah dan tepat sasaran.

"Pentingnya tertib administrasi dalam pencatatan dan pelaporan data. Kalau tidak tercatat dan terdokumentasi, maka tidak ada bukti untuk laporan ke pusat. Padahal laporan inilah yang jadi dasar pengambilan kebijakan," jelasnya.

(danendra kusumawardana/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved