Liga 1

Massa Otot dan Kadar Lemak Dipantau Ketat, Pemain Persebaya Kini Tak Bisa Makan Sembarangan

Para pemain Persebaya Surabaya kini tak bisa makan sembarangan karena kadar lemak dan massa ototnya dipantau ketat oleh Shin Sang-gyu

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
dok.persebaya surabaya
DIPANTAU - Francisco Rivera saat mengukur kondisi fisik bersama tim medis Persebaya. Pengukuran dilakukan di Stadion GBT. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Hadirnya Shin Sang-gyu di jajaran tim kepelatihan Persebaya membuat perubahan besar. Terutama soal fisik pemain.

Asisten pelatih timnas Indonesia era Shin Tae-yong itu melakukan pendekatan yang lebih detail terkait fisik pemain untuk mempersiapkan tim menyambut musim 2025/ 2026.

Salah satunya dalam mengukur kondisi fisik pemain yang dilakukan secara periodik dengan pendekatan yang lebih saintifik. 

“Sebagai pemain profesional, harus mengukur sejauh mana tingkat kebugaran seluruh pemain dengan detail,” kata asisten pelatih Persebaya Shin Sang-gyu.

Salah satu yang dipantau secara detail adalah masa otot dan body fat alias kadar lemak seluruh pemain.

Sang-gyu sudah meminta kepada manajemen sejumlah perlengkapan untuk melakukan pengukuran sejak pemusatan latihan belum dimulai.

Alat-alat tersebut sudah tersedia sejak latihan perdana dimulai pada 23 Juni lalu.

”Tidak hanya massa otot dan body fat, kami juga harus mengukur keseimbangan cairan tubuh pemain. Hal ini kita ukur setiap dua pekan sekali, untuk memastikan pemain dalam kondisi ideal saat liga dimulai nanti,” ucapnya.

Standar tinggi itu mengharuskan pemain disiplin dalam mengatur pola makan. Termasuk kewajiban makan bersama seluruh tim saat makan siang dan makan malam pada setiap hari latihan.

”Dengan data ini, kami bisa menyusun latihan mandiri untuk masing-masing pemain di luar sesi latihan bersama yang sudah kami susun bersama Coach Eduardo,” terang Shin Sang-gyu

”Masih ada yang menganggap sepele soal kadar lemak. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap performa di lapangan,” pungkasnya.

Shin Sang-gyu di timnas indonesia fokus untuk menggenjot fisik pemain.

Di bawah arahannya, Indonesia tidak terkendala dengan stamina, ajang Piala Asia U-23 2024 menjadi salah satu bukti.

Salah satu bukti stamina Indonesia yang prima ajang tersebut saat timnas menjalani perempat final melawan Korea Selatan.

Setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit, Indonesia akhirnya menang adu penalti dengan skor 11-10.

Shin Sang-gyu pelatih bukan kaleng-kaleng, merupakan lulusan dua universitas ternama di bidang olahraga, Seoul National University dan Loughborough University (Inggris).

(khairul amin/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved