Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Dokter Hewan Dikerahkan DKPP Kediri Awasi Daging Kurban untuk Waspadai Cacing Hati

Awasi Cacing Hati saat Idul Adha 2025 DKPP Kediri kerahkan puluhan dokter hewan untuk lakukan pengawasan.

Penulis: Isya Anshori | Editor: faridmukarrom
DKPP Kediri
DAGING KURBAN - Tim DKPP Kabupaten Kediri saat melakukan pemotongan hewan kurban untuk kemudian diperiksa dagingnya di RPH Pare, Sabtu (7/6/2025). DKPP bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Timur mengerahkan sekitar 70 dokter hewan ke berbagai titik penyembelihan hewan kurban. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Timur mengerahkan sekitar 70 dokter hewan ke berbagai titik penyembelihan hewan kurban. 

Langkah ini dilakukan untuk memastikan daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat dalam kondisi sehat, aman, dan layak konsumsi.

Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih menyampaikan bahwa tim kesehatan hewan dibagi ke seluruh kecamatan, terutama di lokasi-lokasi padat penyembelihan.

Mereka bertugas melakukan pemeriksaan ante mortem atau sebelum disembelih dan post mortem yaitu setelah disembelih, terutama pada bagian organ dalam seperti hati dan ampela.

Baca juga: Bhayangkara Tulungagung Balloon Festival 2025 Ramai Dikunjungi Warga, Kapolres: Diluar Prediksi

"Permintaan dari masyarakat cukup tinggi agar hewan kurban mereka diperiksa. Mereka ingin yakin bahwa daging yang dikonsumsi benar-benar sehat. Kami bersyukur, hingga saat ini hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi daging secara umum aman dan bebas penyakit," jelas Tutik saat dikonfirmasi, Minggu (8/6/2025).

Salah satu fokus utama pemeriksaan adalah organ hati, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya kasus cacing hati masih kerap ditemukan. Meski tahun ini belum ada temuan, DKPP tetap melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat mengenali ciri-ciri hati yang terinfeksi.

"Hati yang terkena cacing biasanya tampak tidak normal, permukaan kasar, ada tonjolan dan tepinya tumpul. Sedangkan hati sehat permukaannya halus dan warnanya coklat kemerahan," terang Tutik. 

Jika ditemukan hati dengan tanda-tanda mencurigakan, dokter hewan akan segera mengarahkan panitia kurban untuk memisahkan dan memusnahkannya, bukan membagikannya ke masyarakat. Menurut Tutik, organ seperti itu harus dikubur demi mencegah potensi penularan penyakit.

"Penanganan yang tepat sangat penting. Jangan sampai hati yang terinfeksi ikut dikonsumsi. Kami sudah instruksikan agar panitia kurban selalu berkoordinasi dengan tim dokter hewan di lapangan," tegasnya.

DKPP juga memastikan seluruh hewan kurban telah melalui proses seleksi ketat sejak sebulan sebelum Iduladha, mencakup pengecekan usia, kondisi fisik, hingga kesehatan alat reproduksi. Hewan yang tidak memenuhi standar akan langsung dikeluarkan dari daftar kurban.

Meski kondisi saat ini relatif aman, Tutik mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik. Ia juga meminta warga mengikuti arahan dari petugas kesehatan hewan demi menjamin kelayakan konsumsi daging kurban.

"Pemeriksaan ini bagian dari ikhtiar kita bersama agar kurban tahun ini benar-benar membawa berkah, tidak hanya dari sisi spiritual, tetapi juga dari sisi kesehatan masyarakat," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved