Inovasi Teknologi Pertanian Daerah
Sukati Farm Lamongan Kembangkan Melon Premium dengan Teknologi Smart Screen House
Petani buah melon di Desa Sumberkerep, Kecamatan Mantup, Lamongan, Jawa Timur, tengah menerapkan teknologi maju, yaitu Smart Screen House.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM | LAMONGAN - Petani buah melon di Desa Sumberkerep, Kecamatan Mantup, Lamongan, Jawa Timur, tengah menerapkan teknologi maju, yaitu Smart Screen House .
Petani buah melon di Lamongan semakin maju, mereka tidak hanya menjalankan model pertanian secara konvensional saja.
Namun, para petani di Lamongan ini sudah menerapkan teknologi, yakni sistem budidaya melon yang inovatif melalui penggunaan Smart Screen House.
Teknologi tanam melon melalui penggunaan Smart Screen House itu, tengah diterapkan Sukati Farm di Desa Sumberkerep, Kecamatan Mantup, Lamongan, Jawa Timur.
Baca juga: Petani Trenggalek Bahagia Usai Bulog Serap Gabah Kering Basah Rp 6.500 Perkilogram
Inovasi Pertanian Melon Lewat Teknologi Smart Screen House
Apa yang diterapkan Sukati Farm ini telah menjadi pionir dalam penerapan sistem budidaya melon yang inovatif.
Dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), pertanian ini tidak hanya menghasilkan buah melon berkualitas tinggi, tetapi juga melimpah.
Teknologi pertanian Smart Screen House adalah bangunan pertanian yang memanfaatkan teknologi canggih untuk mengontrol lingkungan dan meningkatkan produksi tanaman.
Pengelola Sukati Farm, Bagus Zakaria menjelaskan, bahwa sistem yang diterapkan di lokasi ini adalah sistem polybag dan irigasi tetes, yang terbukti lebih efisien dalam penggunaan air dan pupuk.
"Dengan sistem ini, kami dapat memaksimalkan hasil panen dan mengurangi pemborosan sumber daya," ungkapnya, Minggu (13/4/2025).
Keunggulan lain dari Smart Screen House adalah kemampuannya untuk memantau kondisi lingkungan secara real-time, melalui panel yang terhubung dengan laptop.
Baca juga: Petani Ngredeng Tulungagung Mengeluh, Kualitas Panen Menurun Karena Padinya Ambruk Tertiup Angin
Hal ini memungkinkan petani untuk mengatur kebutuhan air, pH, dan nutrisi tanaman dengan lebih akurat.
Hasil panen dari Smart Screen House menunjukkan tonase yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode budidaya tradisional.
"Kami dapat memastikan kualitas buah melon yang dihasilkan sangat baik, berkat pengendalian yang lebih baik terhadap faktor-faktor pertumbuhan," kata Bagus.
Kemitraan dan Respon Pasar terhadap Melon Premium
Di Sukati Farm ini, Varietas melon yang ditanam adalah benih melon Fujisawa, yang berasal dari Ritsuan Belanda. Melon ini dijual dengan harga sekitar 25 ribu per kilogram.
Menariknya, Sukati Farm telah menjalin kemitraan dengan Sunpride, sehingga hasil panen langsung disuplai ke perusahaan tersebut.
Minat pasar terhadap melon yang dihasilkan sangat tinggi.
Masyarakat sangat antusias dengan rasa dan kualitas melon ini, yang lebih manis dan segar dibandingkan melon lainnya di pasaran.
Dengan teknologi Smart Screen House, Sukati Farm tidak hanya berkontribusi pada peningkatan produksi pertanian, tetapi juga memenuhi permintaan pasar akan buah melon premium.
Inovasi yang diterapkan di Sukati Farm menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat mengubah wajah pertanian di Indonesia, menghasilkan produk berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
Dengan langkah ini, Sukati Farm tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan memenuhi kebutuhan konsumen akan produk pertanian yang berkualitas.
(Hanif Manshuri/tribunmataraman.com)
Editor: Firdausy Fajarina (int)
iPhone 17 Air, Inovasi Ringan dengan Desain Baru yang Sedang Dinantikan |
![]() |
---|
Aniaya Teman Kencan saat Nginap di Hotel Tulungagung, Warga Trenggalek Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Mayat Ditemukan di Sungai Besini Puger Jember Ternyata Korban Pembunuhan Dua Teman |
![]() |
---|
Mantan Pj Bupati Sidoarjo Ditahan Kejati Jatim, Diduga Bancakan Hibah Pendidikan Rp179 M |
![]() |
---|
Motor Travel Bandung: Rekomendasi Rental Sepeda Motor Aman, Tarif Terjangkau dan Syarat Fleksibel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.