Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia
Profil Lengkap Rahmat Irianto Putra dari Bejo Sugiantoro yang Baru Saja Berduka Ditinggal Ayah
Profil terbaru Rahmat Irianto Putra dari Bejo Sugiantoro pemain Persib Bandung yang baru saja berduka pada Selasa (25/2/2025).
TRIBUNMATARAMAN.COM - Profil Rahmat Irianto Putra dari Bejo Sugiantoro pemain Persib Bandung yang baru saja berduka pada Selasa (25/2/2025).
Ya, diketahui Rahmat Irianto pemain Timnas Indonesia sekaligus Persib Bandung berduka karena kehilangan sang ayah yakni Bejo Sugiantoro.
Diketahui Bejo Sugiantoro baru saja wafat pada Selasa (25/2/2025) di Lapangan Rungkut SIER Surabaya.
Rahmat Irianto sebagai anak Bejo, tentu merasakan duka mendalam atas musibah ini.
Lantas siapakaah sosok Rahmat Irianto?
Baca juga: FOTO Detik-detik Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia Saat Bermain Bola di Lapangan Rungkut SIER Surabaya
Rachmat Irianto adalah seorang pesepak bola profesional asal Indonesia yang lahir di Surabaya pada 3 September 1999.
Ia merupakan putra dari Bejo Sugiantoro dan Yetty Rachmawati. Ayahnya, Bejo Sugiantoro, dikenal sebagai mantan pemain timnas Indonesia yang juga merupakan legenda Persebaya Surabaya.
Awal Karier dan Perjalanan di Timnas
Sejak remaja, Rachmat Irianto telah menunjukkan bakatnya di dunia sepak bola.
Kariernya dimulai saat bergabung dengan Frenz United di Malaysia pada periode 2014–2016. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan sepak bolanya bersama klub Indonesia Muda pada 2016.
Langkah besar dalam kariernya terjadi pada 2017 ketika ia dipanggil ke Timnas U-19.
Keikutsertaannya menarik perhatian publik, terutama saat ia membantu tim mengalahkan Brasil U-20 dengan skor 1-0. Pada tahun yang sama, ia dipercaya menjadi kapten tim di AFF U-19 2017.
Baca juga: Bejo Sugiantoro Dimakamkan, Rachmat Irianto Tak Henti Menangis Sambil Memeluk Foto Ayah
Di level yang lebih tinggi, Rachmat bergabung dengan Timnas U-23 pada 2019 hingga 2020.
Pada AFF 2020, ia berperan sebagai gelandang tengah dan bek.
Ia juga sempat mencetak gol dalam kemenangan Indonesia atas Kamboja di turnamen tersebut.
Selain itu, ia turut menyumbangkan gol penting saat menghadapi Kuwait dalam Kualifikasi Piala Asia AFC 2023. Hingga kini, ia telah mencatatkan 26 penampilan bersama Timnas Indonesia.
Perjalanan Bersama Persebaya Surabaya
Sebagai putra dari legenda Persebaya, Rachmat Irianto melanjutkan jejak sang ayah dengan membela klub asal Surabaya tersebut.
Dedikasi dan latihan yang diberikan Bejo Sugiantoro berperan besar dalam perkembangan kariernya, hingga membuat namanya semakin dikenal, khususnya di kalangan pendukung setia Persebaya, Bonek.
Pada 2017, ia terpilih untuk membela Timnas U-19 dalam ajang Turnamen Toulon.
Setelah itu, ia kembali dipercaya memperkuat tim di AFF U-19 2017 sebagai kapten. Berkat penampilannya yang konsisten, ia disebut-sebut sebagai salah satu bek muda berbakat yang memiliki potensi besar menjadi pemimpin Persebaya di masa depan.
Di Asian Games, Rachmat menunjukkan fleksibilitasnya dengan bermain di tiga posisi berbeda, yakni bek tengah, gelandang bertahan, dan fullback.
Kemampuannya beradaptasi di berbagai peran membuatnya semakin dikagumi di usia yang masih muda.
Pindah ke Persib Bandung
Setelah bertahun-tahun membela Persebaya, Rachmat Irianto mengakhiri kontraknya dengan klub tersebut pada 2022. Ia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Persib Bandung, melanjutkan perjalanan kariernya di dunia sepak bola Indonesia.
Biodata Rachmat Irianto
Nama: Rachmat Irianto, Panggilan: Rian
Tempat Tanggal Lahir : Surabaya , 3 September 1999
Usia : 25 tahun
Tinggi/Berat Badan : 173cm/69kg
Kebangsaan : Indonesia
Klub : Persib Bandung
Posisi : Pemain Belakang/Bek/Defender
Kompetisi : Liga Indonesia
Profil lengkap dari Bejo Sugiantoro
Bejo Sugiantoro, lahir pada 2 April 1977, merupakan mantan pemain sepak bola Indonesia yang kini berperan sebagai asisten pelatih Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia.
Ia juga dikenal sebagai ayah dari Rachmat Irianto, pemain timnas Indonesia. Sebagai bagian dari generasi yang dibentuk oleh program pelatnas PSSI Primavera pada 1990-an, Bejo memiliki perjalanan panjang dalam dunia sepak bola Indonesia.
Meski telah menikmati kehidupan yang mapan sebagai pemain sepak bola dan pengusaha, Bejo merasa bahwa tugas utamanya belum selesai, yaitu membimbing anak-anaknya hingga sukses. Di luar lapangan, ia menjalankan bisnis penyewaan peti kemas atau kontainer, yang semakin menambah kestabilan finansialnya.
Masa kecil Bejo diwarnai dengan perjuangan keras. Setiap hari, ia membantu orang tuanya mendorong gerobak dagangan ke Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya yang berjarak sekitar lima kilometer dari rumahnya. Menurutnya, pengalaman itu turut membentuk ketangguhannya sebagai atlet.
Bejo menghabiskan sebagian besar kariernya bersama Persebaya Surabaya dan menjadi bagian dari timnas Indonesia selama hampir tujuh tahun. Ia sempat mengalami kekecewaan besar ketika dijatuhi skorsing selama satu tahun pada 2004 tanpa keringanan hukuman, menyusul insiden pemukulan terhadap wasit Subandi.
Kala itu, Bejo yang baru saja bergabung dengan PSPS Pekanbaru bersama Uston Nawawi dan Hendro Kartiko merasa kurang mendapat penghargaan atas jasanya di timnas. Akibatnya, ia menolak panggilan pelatnas timnas pada 2004. Ia menegaskan bahwa keputusannya bukan karena kurangnya nasionalisme, melainkan karena merasa kecewa terhadap perlakuan yang diterimanya.
Setelah insiden tersebut, Bejo kembali ke Persebaya dan bertekad menebus kesalahannya karena pernah meninggalkan klub saat mereka terdegradasi pada 2003. Ia berprinsip bahwa kedekatan dengan keluarga lebih berharga daripada sekadar keuntungan finansial di klub lain.
Sebagai pemain yang mengandalkan kekuatan fisik, Bejo menyadari bahwa ada batasan dalam kariernya. Namun, ia tidak menetapkan usia pasti untuk pensiun dan berencana melanjutkan kiprahnya di dunia sepak bola sebagai pelatih, dimulai dari klub IM yang telah membesarkan namanya.
Perjalanan Karier
Klub:
Persebaya Surabaya (1994–2002)
PSPS Pekanbaru (2003–2004)
Persebaya Surabaya (2004–2008)
Mitra Kukar (2008–2009)
Persidafon Dafonsoro (2009–2012)
PS Mojokerto Putra (2012–2013)
Prestasi:
Persebaya Surabaya: Juara Liga Indonesia 1996–1997, 2004, dan 2006
Timnas Indonesia:Medali perak SEA Games 1997
Medali perunggu SEA Games 1999
Peringkat ketiga AFF Championship 1998
Juara Piala Kemerdekaan 2000
Runner-up AFF Championship 2000 dan 2002
Bejo Sugiantoro dikenal sebagai sosok yang setia pada klubnya dan memiliki komitmen kuat terhadap keluarganya. Setelah pensiun sebagai pemain, ia terus mengabdi di dunia sepak bola sebagai pelatih, meneruskan kecintaannya terhadap olahraga yang telah membesarkan namanya.
Kronologi Meninggalnya Bejo Sugiantoro
Bejo Sugiantoro meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025).
Kabar duka ini disampaikan oleh Media Officer Deltras Sidoarjo, Wahyu Hesti. Dimana Bejo Sugiantoro merupakan pelatih Deltras Sidoarjo.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah meninggal dunia head coach Bejo Sugiantoro. Semoga amal ibadah selama ini diterima disisi-Nya," kata Wahyu Hesti di grup media.
Informasi meninggalnya Bejo Sugiantoro juga disampaikan oleh kapten Deltras FC, Rendi Irwan.
"Alfatihah head coach Bejo," tulis Rendi di story instagram pribadinya.
Belum ada informasi jelas terkait kronologi meninggalnya coach Bejo.
Namun, informasi yang beredar, kegiatan terakhir mendiang coach Bejo sedang olahraga di Lapangan SIER Surabaya (amn).
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Sosok Bejo Sugiantoro
Sosok Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia
Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia
Bejo Sugiantoro
Rahmat Irianto
Persebaya Surabaya
Persib Bandung
Video Tribute to Bejo Sugiantoro Akan Ditayangkan Saat Pertandingan Persebaya vs Persib |
![]() |
---|
SOSOK Rahmat Irianto Putra dari Bejo Sugiantoro, Tak Kuasa Tahan Air Mata Saat Di Depan Kuburan Ayah |
![]() |
---|
Sosok Bejo Sugiantoro di Mata Para Bonek yang Mengantar ke Peristirahatan Terakhir |
![]() |
---|
Kesaksian Anak Kedua, Bejo Sugiantoro Makin Rajin Salat dan Romantis Sebelum Meninggal |
![]() |
---|
Rahmat Irianto Anak Bejo Sugiantoro Terisak Saat Adzan dan Ikamah Untuk Ayahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.