Seleb

Remake A Business Proposal Indonesia Panen Kritik, Dipicu Statement Abidzar

Remake drama A Business Proposal dalam versi Indonesia menuai kontroversi justru karena statement yang dibuat oleh para cast-nya

Editor: eben haezer
ist/official trailer a business proposal indonesia
DIKRITIK - Film A Business Proposal versi Indonesia menuai kritik karena statement yang dibuat oleh para cast-nya sendiri 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Drama korea A Business Proposal merupakan adaptasi dari webtoon populer asal Korea Selatan yang sukses di kancah Internasional.

Keberhasilan ini memikat rumah produksi Falcon Pictures untuk menghadirkan remake drama A Business Proposal dalam versi Indonesia. 

Remake drama A Business Proposal dalam versi Indonesia sudah melalui proses syuting, dan saat ini sudah dijadwalkan akan segera tayang di bioskop Indonesia pada 6 Februari 2025.

Film yang disutradarai oleh Rako Prijanto, akan diperankan oleh Abidzar Al Ghifari sebagai CEO tampan, Ariel Tatum sebagai karyawan yang terjebak dalam kencan buta, Caitlin Halderman, dan Ardhito Pramono juga turut akan bermain peran di sini.

Hal ini tentunya membuat heboh para penggemar drama korea di Indonesia. 

Bukannya memberikan antusiasme untuk film ini, namun mereka justru memberikan banyak kritik terhadap film ini.

Hal ini terjadi karena saat melakukan konferensi pers terdapat statement dari beberapa para pemain yang mampu membuat penggemar drama korea marah dan memberikan kritik untuk film ini. 

Dalam konferensi pers yang dilakukan, Abidzar mengatakan bahwa hanya menonton drama koreanya satu episode saja dan ia juga mengatakan bahwa akan menciptakan karakter dari dirinya sendiri tanpa terpengaruh dengan karakter dalam drama korea.

“Gue sempat nonton di episode satu, cuman memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama director. Gue nggak pengen dibikin plek ketiplek juga.” Ucapnya

Tidak hanya Abidzar, Ardhito Pramono juga mengungkapkan hal yang mampu membuat kontroversial.

“Kalau gue pribadi sih, gue nonton cuplikan-cuplikannya aja.” Ucap Ardhito

Sedangkan Caitlin Halderman, menonton drama aslinya beberapa episode sebelum shooting dan baru melanjutkan setelah proses produksi film selesai.

“Aku juga baru tadi sih ngelanjutin yang udah dari mulai kemarin sebelum shooting untuk beberapa episode, terus tadi pas makeup sama hairdo juga lanjut nonton lagi.” Ungkapnya.

Selain itu, Ariel Tatum mengatakan bahwa ia memutuskan untuk menonton drama koreanya secara keseluruhan secara utuh.

“Aku kebetulan memang memutuskan untuk nonton seriesnya secara keseluruhan secara utuh dulu sebelum aku baca scenario dengan format filmnya.” Jelasnya. 

Dari hasil wawancara di konferensi pers yang tersebar di media sosial, mampu membuat penggemar drama korea meradang dengan statement mereka. 

Banyak penggemar menganggap, bahwa para pemain film Business Proposal versi Indonesia merupakan actor yang tidak profesional. 

Mereka beranggapan, untuk memerankan karakter dari adaptasi webtoon maupun drama korea, harus memahami karakter yang diciptakan oleh penulis serta harus mempelajari dan memainkan peran sesuai dengan karakter dari tokoh. 

Kritikan dan kemarahan dari penggemar tidak sampai sini saja, saat mendatangi sebuah podcast. Abidzar mengatakan bahwa para penggemar drama korea adalah fans yang fanatik.

“Cukup beban, menurut gue. Ditambah juga tau lah ya fans fanatiknya seperti apa.” Ungkapnya. 

Tidak hanya sampai disitu. Pada instastory close friend Instagram, Abdizar menyinggung tentang rasisme.

“Pengen ngejelasin, tapi pasti tetep bakal ga suka. Memang dasarnya udah ga setuju, mau dijelasin kek apaan tau sepertinya akan tetap begitu. Rasisme di Indonesia ternyata masih ada.” Tulisnya.

Hal ini semakin memicu kemarahan para penggemar terhadap pemeran utama dalam film tersebut. Mereka menyayangkan statement yang dilontarkan oleh para pemain dan menilai bahwa statement tersebut justru semakin memperburuk situasi.

Para penggemar pun berdiskusi bahwa statement tersebut bisa berdampak negatif terhadap antusias penggemar drama Korea.

Mereka akan lebih memilih untuk tidak menonton film ini, sehingga hal ini dapat menyebabkan kerugian jika film tersebut gagal menarik banyak penonton.

(Eka Silviana/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved