Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Dalam Sehari, Bencana Hidrometeorologi Melanda 7 Kecamatan di Trenggalek 

Hujan deras di Kabupaten Trenggalek diikuti oleh bencana hidrometrologi di tujuh kecamatan. Mulai longsor hingga banjir

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
ist
Tanah Longsor menutup Akses Jalan Kabupaten Trenggalek ke Kabupaten Tulungagung via Kecamatan Bendungan - Kecamatan Pagerwojo. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Hujan deras mengguyur Kabupaten Trenggalek, Selasa (19/11/2024).

Hujan deras tersebut diikuti bencana hidrometeorologi yang terjadi di sejumlah titik.

Catatan BPBD Trenggalek, bencana hidrometeorologi terjadi di 7 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Bumi Menak Sopal, mulai dari pohon tumbang yang menimpa pengendara, banjir, hingga tanah longsor.

Baca juga: Air Sungai dari Tebing Meluap ke Jalan Nasional Trenggalek - Ponorogo

Salah satu kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Bendungan. Di kecamatan yang berlokasi di kaki Gunung Wilis tersebut terdapat dua titik tanah longsor.

Yang pertama terjadi di RT 11 RW 4 Desa Dompyong, sedangkan yang kedua terjadi di Desa Surenlor.

Sebelum tanah longsor terjadi wilayah Kabupaten Trenggalek, termasuk Kecamatan Bendungan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Akibatnya tanah menjadi labil sehingga menyebabkan tanah longsor.

Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan, tanah longsor di Desa Dompyong menutup total akses jalan ke Kabupaten Tulungagung via Kecamatan Pagerwojo.

"Kita harus mendatangkan alat berat untuk membersihkan material longsor dari jalan. Pukul 00.15 WIB seluruh material tanah, batu, serta kayu bisa disingkirkan dan arus lalu lintas kembali normal," kata Triadi, Rabu (20/11/2024).

Sedangkan yang di Desa Surenlor bisa dibersihkan lebih awal dengan gotong royong pentahelix.

Triadi menyebutkan kerawanan bencana hidrometeorologi di Trenggalek terjadi di 14 kecamatan dengan karakteristik berbeda-beda di setiap kecamatan, mulai dari banjir, angin kencang, hingga tanah longsor.

"Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, cuaca ekstrem dan ancaman hidrometeorologi masih akan terjadi setidaknya hingga tanggal 25 November," lanjutnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, BPBD Trenggalek telah telah mengambil sejumlah langkah penanganan untuk meminimalisasi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Mulai dari peningkatan kapasitas personel tim reaksi cepat (TRC), berkoordinasi dengan TNI Polri saat terjadi bencana, hingga melakukan normalisasi saluran irigasi serta susur sungai.

"Ketika beberapa jembatan masih ada sampah harus dilakukan pembersihan termasuk kita sudah berkomunikasi dengan BBPJN untuk perampingan pohon yang membahayakan," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved