Gelar Razia Dua Pekan, Satlantas Polres Kediri kota Jaring Ribuan Pelanggar Lalu Lintas 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Satlantas Polres Kediri Kota telah menindak ribuan pelanggar lalu lintas dalam pelaksanaan Operasi Zebra Semeru yang digelar pada 14 - 27 Oktober 2024.

Operasi yang berlangsung selama dua pekan ini difokuskan untuk mendisiplinkan para pengguna jalan di wilayah hukum Polres Kediri Kota, yang meliputi tiga kecamatan di Kota Kediri dan lima kecamatan di Kabupaten Kediri.

Selama operasi, polisi menindak berbagai pelanggaran lalu lintas. Ribuan pengendara, terutama pengendara roda dua, terjaring razia karena melanggar aturan berlalu lintas, seperti tidak mengenakan helm dan menggunakan knalpot brong.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, knalpot yang tidak sesuai standar tersebut kemudian dimusnahkan dengan cara dipotong menggunakan mesin khusus sebagai langkah tegas dalam penindakan.

"Penindakan dalam rangka Operasi Zebra Semeru 2024 bertujuan untuk mendisiplinkan pengguna lalu lintas di wilayah hukum kami. Kami berharap kegiatan ini memberikan pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih disiplin dan meningkatkan keselamatan berkendara," kata AKBP Bramastyo, Rabu (30/10/2024).

Data menunjukkan bahwa selama operasi, terdapat 1.590 pelanggar yang dikenakan tilang manual, 21 pelanggar tilang elektronik, dan 20.821 lembar teguran yang dikeluarkan oleh petugas. AKBP Bramastyo juga mengungkapkan bahwa pelanggaran yang paling banyak ditemukan adalah pengendara roda dua yang tidak mengenakan helm.

Sebagai barang bukti, polisi mengamankan 66 Surat Izin Mengemudi (SIM), 1.453 lembar STNK, dan 21 dokumen terkait ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement).

"Kami berharap Operasi Zebra Semeru 2024 ini dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat, sehingga bisa meningkatkan semangat untuk disiplin dalam berlalu lintas dan keselamatan berkendara," ungkap AKBP Bramastyo.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, menjelaskan bahwa jumlah pelanggar lalu lintas dalam Operasi Zebra Semeru 2024 ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Dari 1.590 pelanggar yang ditindak, tercatat sebanyak 598 pelanggar tidak mengenakan helm, 400 pengendara merupakan pengendara di bawah umur, dan sisanya terlibat pelanggaran seperti melawan arus lalu lintas.

"Kami mencatat adanya peningkatan jumlah pelanggaran dibandingkan tahun 2023. Hal ini menunjukkan masih perlunya upaya disiplin dan edukasi terhadap para pengguna jalan, terutama bagi pengendara roda dua yang menjadi mayoritas pelanggar dalam operasi ini," papar AKP Afandy.

Selain tilang dan teguran, petugas juga mengamankan kendaraan yang digunakan oleh pelanggar, di antaranya terdapat 39 unit sepeda motor, termasuk 11 unit dengan knalpot brong, dan satu unit kendaraan roda empat yang pajaknya telah mati selama dua tahun. Pihak Satlantas berharap langkah tegas ini bisa mengedukasi masyarakat agar lebih memperhatikan aturan berkendara.

Selama operasi, Polres Kediri Kota juga mencatat adanya 12 kejadian kecelakaan lalu lintas. AKP Afandy menyampaikan bahwa angka kecelakaan ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat agar lebih waspada dan memprioritaskan keselamatan dalam berlalu lintas.

"Jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama operasi cukup memprihatinkan, namun tidak ada korban fatal. Ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan berkendara," tegas AKP Afandy.

Di akhir pelaksanaan operasi, Satlantas Kediri Kota juga memusnahkan knalpot brong yang telah disita. Proses pemusnahan dilakukan dengan cara memotong knalpot menggunakan alat mesin gerinda. Langkah ini diambil sebagai simbol penegakan aturan dan untuk memberikan efek jera bagi para pelanggar yang menggunakan knalpot tidak sesuai standar.

"Dengan adanya peningkatan jumlah pelanggar dalam operasi ini, kami harap masyarakat Kediri lebih memprioritaskan keselamatan berkendara dan selalu mematuhi peraturan lalu lintas," tutup AKP Afandy.

(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer