Penculikan Perempuan Kediri
Penculikan dan Penusukan di Kota Kediri, Pelaku Bawa Empat Suntikan Berisi Cairan Kecubung
Penculikan dan Penusukan di Kota Kediri, Pelaku Sempat Bawa Cairan Kecubung untuk Bius Korban
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Rendy Nicko
TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI - Kasus dugaan penculikan disertai penusukan terhadap korban M asal Kota Kediri, Jawa Timur masih terus bergulir. Satreskrim Polres Kediri Kota telah menetapkan empat orang tersangka atas kasus tersebut.
Mereka adalah Slamet (56) warga Probolinggo yang berperan sebagai otak penculikan, dan tiga orang suruhannya yakni Khoiru (20), Rifaldi (20), Sugiardi (20).
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota Iptu M Fathur Rozikin mengatakan, kejadian penculikan dan penusukan tersebut dilakukan oleh Slamet dan tiga orang suruhannya. Mereka berempat berangkat dari Probolinggo untuk menjemput paksa korban.
"Empat tersangka ini datang ke Kediri untuk menjemput paksa korban. Modusnya yakni salah satu tersangka mengajak kenalan korban. Mendekati lewat media sosial selama satu bulan, dan kemudian janjian untuk bertemu di Taman Sekartaji pada malam kejadian," kata Iptu Fathur, Selasa (13/8/2024).
Baca juga: Begini Modus Penculikan Perempuan di Kediri, Pura-pura Kenalan Lewat Medsos dan Ajak Bertemu
Iptu Fathur menjelaskan, Slamet menyuruh Khoiru untuk mendekat korban. Saat malam pertemuan, korban diajak masuk ke dalam mobil Innova putih yang sudah diganti plat untuk mengelabuhi.
Korban kemudian duduk di kursi depan sebelah kiri sopir. Sementara Khoiru yang menghubungi korban juga berperan sebagai sopir. Saat korban duduk, tersangka lain yakni Rifaldi berusaha menjerat korban.
Korban yang berontak kemudian menengok ke belakang dan mengetahui bahwa ada Slamet di sana. Mengetahui keberadaan Slamet, korban langsung berteriak minta tolong.
"Namun tersangka S (Slamet) ini justru melakukan penganiayaan dengan menusuk paha korban dengan gunting. Tapi beruntungnya korban berhasil diselamatkan. Kami yang mendapat laporan langsung bergerak cepat menuju ke lokasi untuk pengamanan. Korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Kediri untuk mendapatkan perawatan medis," terang Iptu Fathur.
Saat diintrogasi, lanjut Iptu Fathur, tersangka Slamet mengaku bahwa motif dari tindakannya adalah karena persoalan asmara. Di mana tersangka Slamet menaruh hati pada korban M yang sudah tinggal bersamanya selama 12 tahun.
Menurut kabar yang beredar, tersangka juga pernah memaksa korban untuk melayaninya layaknya suami istri. Korban yang merasa tak nyaman akhirnya kembali ke Kota Kediri.
Setelah penyelidikan dari pihak kepolisian, ditemukan fakta lain, yakni para tersangka membawa cairan kecubung. Cairan tersebut niatnya dipakai untuk membius korban, namun belum sempat digunakan.
"Iya ada cairan kecubung yang disiapkan di empat alat suntik. Dari pengakuan tersangka, hendak digunakan untuk membius korban. Namun belum sampai dibius, korban sudah memberontak dan berhasil lepas," ungkap Iptu Fathur.
Saat ini keempat tersangka harus mempertanggung perbuatannya. Mereka sudah ditahan di Mapolres Kediri Kota beserta dengan barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut.
(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.