Perempuan 58 Tahun di Saptorenggo Pakis Malang Ditemukan Meninggal, Diduga Dihabisi Perampok

TRIBUNMATARAMAN.COM | MALANG - Sunik, perempuan 58 tahun diduga dirampok dan dibunuh di rumahnya di desa Saptorenggo, kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. 

Perempuan itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya, dengan kepala berlumuran darah. 

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah membenarkan adanya kejadian ini. Sebelumnya, ia mendapatkan laporan adanya seorang wanita yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumah.

"Setelah kami lakukan olah TKP, benar ada seorang wanita meningga dunia. Diperkirakan usia 58 tahun dengan luka di kepala," kata Gandha, kemarin Selasa (16/7/2024) malam.

Namun, Gandha belum bisa memastikan luka yang dialami korban berasal dari benda tajam atau tumpul. Karena menunggu hasil visum dari rumah sakit.

Dijelaskan Gandha, peristiwa ini bermula dari suami korban pulang ke rumah kaget melihat kondisi Sunik sudah berlumuran darah.

"Yang bersangkutan langsung berteriak minta tolong ke tetangga," urainya.

Kata Gandha, polisi telah memeriksa enam orang saksi, meliputi tetangga, keluarga, dan majikan korban. Karena diketahui korban sehari-hari bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

Selanjutnya, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.

"Mohon doa mudah-mudahan perkara ini bisa kami ungkap secara cepat dan benar," pungkas Gandha.

Sementara itu, menurut Ketua RT setempat, Fresio Sudarmawan menambahkan, bahwa kejadian perampokan ini terjadi kisaran pukul 16.00 WIB.

Kala itu, Juanto, suami Sunik, pulang dari kerja dan syok melihat kondisi istrinya sudah tidak bernyawa.

"Suaminya histeris kemudian tetangga datang. Ketika dilihat, Bu Sunik ini sudah meninggal di kamar depan dengan posisi miring," imbuh Fresio.

Ia mengatakan, di dalam kamar ditemukannya Sunik, terlihat ada bercak darah di tembok dan kasur. Fresio menerka, bahwa korban sempat dibenturkan di tembok.

"Barang yang hilang ada motor Vario putih, handphone, dan dompet," tukasnya.

(lu'lu'ul isnainiyah/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer