Viral Video Pemotor Satria FU Kabur Setelah Meremas Payudara Seorang Perempuan di Tulungagung

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Sebuah rekaman video terduga begal payudara beredar di kalangan warganet Kabupaten Tulungagung.

Seorang perempuan mengejar sepeda motor di depannya sambil merekam menggunakan Ponsel.

Sosok perempuan itu terus berteriak dengan nada marah bercampur tangis.

Sementara laki-laki yang mengendarai sepeda motor bebek manual AG 6855 RAB terus melaju.

Baca juga: Identitas Sosok Begal Payudara yang Videonya Viral Sudah Dikantongi Polres Tulungagung

Dari suara knalpot, sepeda motor itu diduga jenis Suzuki Satria FU.

"Mandek opo ora? Ora mandek tak laporne polisi (Berhenti atau tidak? Kalau tidak berhenti saya laporkan polisi," seru perempuan yang mengejar.

Kejar-kejaran ini terjadi di Jalan Diponegoro, simpang Tamanan ke utara.

Sosok laki-laki yang dikejar ini terkesan menyepelekan teriakan perempuan yang mengejarnya.

Dia berbelok ke barat di simpang BRI, ke arah Karangwaru.

Teriakan perempuan itu semakin putus asa karena sosok laki-laki itu kian tak terkejar.

Informasi yang didapat, laki-laki itu sebenarnya meremas payudara perempuan yang mengejarnya.

"Dia sudah membuat laporan ke Polres," ucap seorang warga, sebut saja Boni.

Kejadian bermula saat korban, DA (22) mengendarai sepeda motor pada Sabtu (6/7/2024) pukul 22.00 WIB.

Dalam perjalanan pulang, DA merasa diikuti sosok laki-laki tadi.

Sesampai di simpang Gleduk, sosok laki-laki itu menghampiri DA dan mengajak ngobrol.

Namun karena DA merasa tidak kenal, ia meminta laki-laki itu berhenti mengikutinya.

"Korban sempat ngebut supaya bisa menjauh dari laki-laki yang membuntuti itu," sambung Boni.

Namun ternyata laki-laki itu memacu sepeda motornya mengejar DA.

Dia kemudian meremas payudara DA dan kembali tancap gas berusaha kabur.

Dari Jalan Yos Sudarso ke arah timur, pelaku kabur masuk ke Jalan Diponegoro hingga akhirnya korban berinisiatif merekam sosok laki-laki yang melecehkannya itu.

"Akhirnya rekamannya itu yang beredar," katanya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer