Berita Terbaru Kabupaten Blitar

Ribuan Ton Jagung dari Bima dan Dompu untuk Cukupi Kebutuhan Pakan Peternak Ayam di Kabupaten Blitar

Ribuan Ton Jagung dari Bima dan Dompu untuk Cukupi Kebutuhan Pakan Peternak Ayam di Kabupaten Blitar

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Rendy Nicko
Samsul Hadi/TribunMataraman.com
Para peternak menunjukkan jagung yang diserap Bulog dari Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, NTB yang baru datang di Gudang Bulog, Bence, Garum, Kabupaten Blitar, Kamis (4/7/2024).  

TRIBUNMATARAMAN.COM, BLITAR - Perum Bulog Cabang Tulungagung menyerap 1.000 ton jagung dari Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk kebutuhan pakan para peternak ayam.

Ribuan ton jagung dari Kabupaten Bima, NTB mulai diterima Bulog dan disimpan di gudang milik Perum Bulog Cabang Tulungagung di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Kamis (4/7/2024).

Penerimaan jagung hasil penyerapan dari Kabupaten Bima, NTB dihadiri oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo.

"Ini adalah penyerapan jagung oleh Perum Bulog yang dilakukan dengan skema komersil. Jadi Bulog bisa menyerap dua pola, yaitu pola PSO (public service obligation) dan pola komersil. Yang sekarang kami lakukan penyerapan pola komersil," kata Pimpinan Perum Bulog Cabang Tulungagung David Donny Kurniawan.

Donny mengatakan, penyerapan jagung dari Kabupaten Bima, NTB ini hasil kerja sama dengan asosiasi Rumah Bersama Peternak Layer Mandiri Blitar, Kediri, Tulungagung Ngalam (Malang) dan Trenggalek (BKTNT).

Pada kontrak awal ini, Perum Bulog menyerap sebanyak 1.000 ton jagung dari Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, NTB untuk kebutuhan pakan para peternak yang tergabung di asosiasi Rumah Bersama Peternak Layer Mandiri BKTNT.

"Kontrak awal kami 1.000 ton jagung. Kami meneruskan PO (purchase order) dari teman peternak. Nanti kalau kurang bisa lanjut terus. Tentunya Bulog punya gudang dan modal untuk menyerap jagung dari petani," ujarnya.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo mengatakan, program seperti ini perlu dikerjakan oleh seluruh pemerintah daerah untuk menjaga pasokan pakan ternak.

Dalam program ini, Bapanas bersama Perum Bulog memfasilitasi penyerapan jagung dari petani untuk kebutuhan pakan para peternak ayam.

"Ini efektif dan ini yang harus dikerjakan daerah lain. Yang hebat lagi, ke sini (Blitar) kirim jagung, balik ke sana (Bima) bawa telur. Apa yang sudah dikerjakan di Blitar ini menjadi cita-cita bersama," katanya.

Dikatakannya, Bapanas memang meminta Perum Bulog menyerap jagung saat puncak musim panen.

Saat masa panen berakhir, serapan jagung itu bisa didistribusikan kepada para peternak sampai musim panen berikutnya.

Sudah Serap 6.000 Ton Jagung dari Bima dan Dompu

Pengurus Rumah Bersama Peternak Layer BKTNT, Rofi Yasifun mengatakan jagung serapan Bulog dari petani Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, NTB itu untuk kebutuhan pakan para peternak di Blitar Raya, Tulungagung, Kediri, Trenggalek dan Malang.

"Jagung ini diserap dari NTB masuk ke Gudang Bulog kemudian sama Bulog akan didistribusikan lagi untuk para peternak saat panen raya berkurang. Ini kolaborasi dengan Bapanas dan Bulog untuk stabilisasi harga dan pasokan pakan," kata Rofi.

Menurut Rofi, asosiasi peternak sudah menyerap sekitar 6.000 ton jagung dari Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, NTB.

Pada 20 Mei 2024, asosiasi menyerap sebanyak 3.000 ton jagung yang langsung didistribusikan ke kandang para peternak.

"Jagung yang masih di sana (NTB) yang akan dikirim bulan depan sekitar 1.000 ton dan hari ini datang 1.000 ton. Jadi total semua yang diserap hampir 6.000 ton jagung dari Dompu dan Bima," ujarnya.

Dikatakannya, harga jagung yang diserap Bulog dari Bima dan Dompu lebih kurang Rp 5.000 per kilogram dengan kadar air 15-16 persen serta tidak ada jamur dan tidak ada benda asing lebih dua persen.

"Khusus kebutuhan jagung peternak di Blitar sekitar 1000 ton per hari, dengan jumlah peternak lebih 3.000 peternak dan populasi ayam di atas 25 juta ekor. Untuk produksi telur di Blitar mencapai 800 ton sampai 1.200 ton per hari," katanya.

Bupati Blitar, Rini Syarifah yang juga hadir di acara itu mengatakan Pemkab Blitar akan menindaklanjuti kegiatan dengan mengadakan MoU dengan Pemkab Bima dan Pemkab Dompu.

"Kabupaten Blitar sebagai penghasil telur terbesar di Indonesia. Kami mensuplai 30 persen kebutuhan telur nasional. Kalau harga pakan naik turun drastis peternak susah. Kami akan fasilitasi kerja sama dengan pemerintah Bima dan Dompu terkait pasokan jagung," katanya.

(Samsul Hadi/TribunMataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved