Atasi Blank Spot Zonasi PPDB, Dinas Pendidikan Tulungagung Usulkan 1 SMP Negeri Baru di Boyolangu

TRIBUNMATARAMAN.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung masih mempersiapkan formula baru Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.

Sejumlah evaluasi dilaksanakan pada penerapan zonasi yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

Dinas Pendidikan juga tengah mengusulkan satu sekolah baru di Kecamatan Boyolangu, untuk pemerataan kesempatan bersekolah.

"Pada dasarnya zonasi kami lakukan terus berbasis evaluasi. Jadi mengakomodasi usulan dari masyarakat," jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara.

Lanjutnya, sejumlah desa memang mengeluhkan kesulitan mendapatkan SMP negeri saat PPDB selama ini.

Salah satunya adalah Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu.

Desa ini jauh dari SMP negeri manapun, sehingga sulit bersaing jika mengandalkan jarak.

Selain itu ada Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu yang juga minta supaya semua anak dari desa ini bisa masuk ke SMPN 1 Boyolangu.

Bahkan menurut Pipit, panggilan akrab Rahadi Puspita, camat dan perangkat desa datang menyampaikan aspirasi.

Alasannya selama ini Desa Ngranti sebelah barat, masuk zonasi SMPN 2 Pakel.

"Selama ini memang ada irisan, supaya semua satuan pendidikan mendapatkan siswa," ujarnya.

Pipit pun menegaskan, semua aspirasi warga terkait zonasi akan jadi bahan evaluasi.

Fokus utamanya mengatasi kondisi yang disebut warga "blank spot", untuk menyebut suatu desa yang jauh dari SMP neger manapun.

Untuk mengatasi kondisi ini, Pipit mengusulkan pembangunan SMP negeri baru di wilayah Kecamatan Boyolangu.

SMP baru ini nantinya akan diletakkan di sekitar Desa Wajaklor, salah satu blank spot.