Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Di Tulungagung, Cak Imin Diminta Cari Menteri Agama yang Bisa Jualan Ikan Patin ke Arab Saudi

Saat beretmu pembudidaya ikan di Tulungagung, Cak Imin diminta mencari Menteri Agama yang bisa menjual ikan patin ke Arab Saudi

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Cak Imin (kiri) memberi pakan di kolam warga di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menemui para pembudidaya ikan air tawar di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Kamis (25/1/2024).

Kedatangan Gus Imin ini dalam rangka rangkaian kampanye di Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek.

Secara khusus Gus Imin mendengarkan keluh kesah para pembudidaya ikan air tawar, seperti patin, gurami dan ikan hias.

Dalam dialog ini, seorang pembudidaya ikan air tawar bernama Anis, meminta Gus Imin mencari menteri agama yang bisa menjual ikan patin ke Arab Saudi.

Hal ini diungkapkan Anis, karena sebenarnya daging ikan patin dari Indonesia adalah lauk yang sangat lezat dan sehat untuk jamaah haji.

“Pagi stick patin, sore filler patin, itu makanan yang sangat enak lebih enak dari daging unta. Siangnya makan daging unta, ternyata sangat keras dagingnya,” ungkap Anis.

Karena itu setiap kali musim haji ada peluang besar daging ikan patin dari Indonesia dikirim ke Arab Saudi.

Secara khusus daging patin asal Tulungagung, karena Tulungagung adalah sentra budidaya ikan air tawar terbesar di Indonesia.

Karena itu menurut Anis, menteri agama sangat penting untuk bisa membantu memasarkan produk patin Indonesia ke Arab Saudi.

“Saya minta, kalau Cak Imin terpilih menjadi wakil presiden, pilih menteri agama yang bisa menjual ikan patin kita,” ucapnya.

Menanggapi aspirasi ini, Cak Imin berjanji jika terpilih kelak salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan pasar luar negeri untuk produk pangan Indonesia.

Dalam kasus produk budidaya air tawar, pasar yang paling nyata adalah jamaah haji Indonesia.

Setiap tahunnya Indonesia menyumbang sekurangnya 250.000 jamaah haji di tanah suci.

Namun ternyata yang menikmati pasokan kebutuhan konsumsi di sana bukan para pengusaha asal Indonesia.

Karena itu ide untuk menjadikan menteri agama bisa membantu memasarkan patin Indonesia di Arab Saudi dinilai sangat cerdas.

“Kalau perlu nanti menteri agamanya saya rangkap. Supaya haji yang jumlahnya besar menguntungkan Indonesia,” ucap Cak Imin sambil berseloroh, disambut tepuk tangan para pembudidaya.

Lebih jauh, Cak Imin menegaskan pemerintah berkewajiban membangun tata kelola pangan, supaya punya perencanaan pemenuhan kebutuhan pangan yang baik.

Karena itu pemerintahannya kelah memastikan para penyangga pangan nasional, seperti petani, peternak, nelayan dan pembudidaya menjadi satu kesatuan desain pangan nasional.

Dengan kebutuhan pangan yang besar, pasar besar tapi jika tidak dikelola dengan baik, maka akan dinikmati orang asing.

Cak Imin berjanji memfasilitasi hulu dan hilir agar berjalan dengan adil, semua punya punya kesempatan yang sama menikmati hasil pembangunan.

Selain itu Cak Imin juga menegaskan kemandirian pakan untuk pembudidaya ikan air tawar, agar seluruh pembudidaya produktif dan biaya produksi murah.

“Pemerintah akan mendorong kemandirian pangan, khususnya di Tulungagung dengan melibatkan para ahli, profesional, sehingga produksi pangan bisa memberi manfaat,” tegasnya.

Selain itu Cak Imin juga memandang pentingnya tata kelola untuk penyangga harga jual lewat regulasi undang-undang hingga aturan di bawahnya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved