Liga 2

Pertandingan Liga 2 Gresik United Vs Persijap: Pelatih Alfiat Sebut Timnya Seharusnya Dapat Penalti

Pelatih Persijap Jepara, Alfiat menilai seharusnya timnya mendapatkan penalti di babak kedua sehingga bisa pulang membawa poin

Editor: eben haezer
Willy abraham
Para pemain Gresik United melakukan selebrasi setelah unggul 1-0 atas Persijap Jepara dalam laga lanjutan Liga 2 di Gresik, Sabtu (14/10/2023) 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pertandingan Liga 2 Gresik United Vs Persijap Jepara berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan tuan rumah Gresik United, Sabtu (14/10/2023).

Menanggapi kekalahan itu, Pelatih Persijap Jepara, Alfiat menilai seharusnya timnya mendapatkan penalti di babak kedua. 

"Terkait pertandingan, kami bermain bagus, displin, tanggungjawab, (tapi) ada kesalahan sedikit. Babak kedua main bagus, ada insiden sedikit kita harusnya dapat penalti itu sehingga motivasi anak-anak drop," kata Alfiat dalam jumpa pers usai pertandingan. 

Baca juga: Hasil Liga 2 Gresik United Vs Persijap Jepara Full Time: Tim Tamu Pulang Tanpa Poin

"Walaupun kalah terima kasih anak-anak sudah maksimal. Harusnya kita dapat penalti, itu saja," ungkapnya.

Dia mengakui pada babak pertama permainan anak asuhnya sedikit lengah. Terutama pada menit 20 pertama kalah.

Namun di babak kedua bisa menguasai pertandingan dan mendapatkan beebrapa kesempatan mencetak gol. Sayangnya, penyelesaiannya kurang baik. 

Kapten Persijap Jepara Qischil Gandruminy juga menganggap harusnya Persijap mendapat penalti.

"Pemain sudah maksimal, Tapi itulah sepakbola, mungkin itu juga menjadi evaluasi kita untuk persiapan pertandingan selanjutnya," katanya.

Sedangkan di kubu Gresik United, Pelatih Rudy Eka Priyambada mengaku sempat tegang pada babak kedua karena para pemain mulai kurang konsentrasi. 

"Pertama-tama bersyukur bisa meraih 3 poin di kandang sendiri. Secara permainan di babak kedua sangat mengkhawatirkan," katanya. 

"jadi kita tahu apa kelemahan kita untuk diperbaiki kedepan dan mencoba rotasi-rotasi pemain, karena beberapa pemain tidak maksimal memainkan bola," ujar Rudy.

Rudy menilai, ketika Dicky ditarik menjadi gelandang pada babak kedua, ternyata strategi tidak berjalan mulus. Gresik United terburu-buru membuang bola ke depan.

Sementara itu Samsul Arif mengaku mendapat tekanan karena sempat paceklik gol. Eksekusi penalti pada babak pertama membuatnya semakin percaya diri kembali mencetak gol lagi.

"Pertandingan cukup sulit, kita tahu dapat pressure tinggi harus menang di pertandingan kandang, kita bisa tuntaskan babak kedua sempat menderita, itulah sepakbola dalam dinamika kompetisi alami hal-hal seperti itu kedepan kita coba konsisten siap laga selanjutnya lawan PSCS Cilacap," kata Samsul.

Samsul mengaku ketika hendak mengambil tendangan penalti sempat diminta pemain lain, namun Samsul sudah berlatih untuk mengeksekusi penalti.

"Saya mencoba individual training penalti, akhirnya dapat," ungkapnya.

(willy abraham/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved