Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Bukan Main, Konsep Pariwisata Berkelanjutan Desa Wisata Durensari Trenggalek Sudah Kelas Dunia

Konsep desa wisata berkelanjutan di Durensari, Trenggalek, dinilai telah berkelas duia.

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
ist
Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Indra Ni Tua bermain dengan anak-anak saat berkunjung ke Desa Wisata Durensari Trenggalek yang Telah Menerapkan Pembangunan Wisata Berkelanjutan 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Desa Wisata Durensari, di kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek dinilai telah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan kelas dunia.

Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Indra Ni Tua yang meninjau langsung Desa Wisata Durensari mengapresiasi kelompok sadar wisata desa setempat yang mampu memberdayakan alam untuk mengungkit ekonomi masyarakat tanpa merusaknya.

Bahkan, Pokdarwis Desa Wisata Durensari bisa mengubah Sungai Watu Lawang yang sebelumnya kotor penuh sampah, menjadi jernih dengan semangat mewujudkan desa wisata di Desa Sawahan.

"Ini yang dicita-citakan dunia melalui sustainable development goals yang di dalam pemerintah dirancang dalam RPJM, RPJP namun di sini sudah dalam tatanan praktik, tidak perlu nulis panjang panjang tapi langsung basah-basahan turun ke sungai," kata Indra, Rabu (14/6/2023).

Pembangunan wisata berkelanjutan merupakan community base tourism yang terus diupayakan oleh Kemenparekraf dan hal tersebut menurut Indra sudah terwujud di Desa Wisata Durensari.

"Ini praktik yang luar biasa, untuk itu dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun ini kita ambil tema Pariwisata Berkelas dunia untuk Indonesia Bangkit, karena memang kearifan lokal kita tatarannya sudah kelas dunia," lanjutnya.

Menurut Indra, banyak pihak yang tengah berupaya untuk menekan semaksimal mungkin sampah laut yang mencemari ekosistem laut Indonesia.

Jika pegiat wisata, dan elemen masyarakat lainnya mempunyai semangat yang sama dengan apa yang dimiliki oleh Pokdarwis Desa Wisata Durensari, bukan hal yang tidak mungkin ekosistem laut Indonesia akan kembali sehat.

Indra sendiri nampak menikmati jernihnya air yang mengalir di antara bebatuan Sungai Watu Lawang. Bahkan ia sempat ikut lomba tarik tambang dengan anak-anak desa setempat di sungai tersebut.

Tak cukup sampai di situ, ia juga mencoba melepaskan perahu berbahan baku pelepah pisang yang dirakit sedemikian rupa untuk kemudian di lepaskan mengikuti arus Sungai Watu Lawang.

Senada, Ketua Pokdarwis Duren Sari, Unik Winarsih mengatakan Sungai Watu Lawang dulunya sangat kotor bahkan sering kali terjadi banjir karena sumbatan sampah yang menumpuk.

"Masyarakat di sini membuang sampah di sungai itu sudah tradisi, tapi dengan adanya desa wisata ini mengubah kehidupan dan kebiasaan warga di sekitar Watu Lawang," ucap Unik.

Bahkan masyarakat sepakat untuk bersama-sama menjaga ekosistem sungai tersebut agar tidak rusak, salah satunya dengan tidak membuang sampah di Sungai Watu Lawang.

"Sekarang bersih, jernih dan anak-anak bisa bermain di situ, masyarakat sudah malu membuang sampah di situ," ucap Unik.

Sungai Watu Lawang, lanjut Unik, menjadi daya tarik tersendiri di Desa Wisata Durensari karena selain bisa digunakan untuk mandi, sungai tersebut juga bisa digunakan untuk River Tubing, voli air, tarik tambang, balapan perahu dari pelepah pisang dan lainnya 

"Kita sediakan wahana dan permainan yang bisa melatih motorik kasar dan halus anak-anak," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved