Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Satpol PP Bersama TNI, Polri, dan Dinas Sosial Terus Galakkan Razia PPKS di Tulungagung

Satpol PP bersama TNI, Polri, dan Dinas Sosial terus melakukan razia terhadap Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
David Yohanes
Satpol PP bersama TNI, Polri, dan Dinas Sosial terus melakukan razia terhadap Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Satpol PP, TNI, Polri, dan Dinas Sosial berupaya menekan keberadaan Pengemis, Pengamen, Manusia Silver, dan Badut Jalanan dengan terus menggalakkan razia Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Tulungagung.

Hasilnya, jumlah PPKS yang biasa ditemukan di sejumlah simpang empat di wilayah kota terus menurun.

Dalam razia terakhir pada Jumat (12/5/2023), dua PPKS ditangkap, satu di antaranya berasal dari Blitar yang mengaku hanya mengemis di Tulungagung untuk hiburan.

Meskipun keberadaan PPKS tidak dapat dihapus sepenuhnya, Satpol PP berupaya menekan jumlah mereka dengan terus melakukan razia di sejumlah simpang empat besar seperti rumah sakit lama, Prayit, BTA, Jepun, Tamanan, Gledug, Bis Nggoling, dan Mangunsari.

Baca juga: Pengemis yang Terjerat Razia di Tulungagung Ternyata Pernah Dapat Bantuan Motor dan Modal Usaha

"Kecenderungannya terus menurun, meski mereka masih ditemukan di wilayah kota. Dan selalu ada yang dari luar kota," terang Sekretaris Satpol PP Tulungagung, Yulius Rama Isworo.

Terdapat perubahan pola operasi PPKS dengan beralih beroperasi pada malam hari setelah razia dijalankan pada siang hari.

Oleh karena itu, Satpol PP akan melakukan razia yang lebih bervariasi dengan menjadwalkan razia pada siang hari dan malam hari secara sporadis.

Dalam rangka merespon aduan masyarakat, Satpol PP akan menjajaki kerja sama dengan Trantib Kecamatan dan Polsek untuk mengatasi keberadaan PPKS di wilayah yang jauh dari wilayah kota seperti di wilayah Kecamatan Bandung, Ngunut, dan Boyolangu.

"Bayangkan, dia datang ke Tulungagung mengemis sekedar untuk mencari hiburan. Sementara warga kita memberi uang kepada orang yang berlibur," ujar Yulius kesal.

Dinas Sosial dan Satpol PP juga menghimbau masyarakat untuk menghentikan kebiasaan memberi uang kepada PPKS dan menyalurkan sedekah melalui saluran yang semestinya seperti panti asuhan, masjid, musala, atau Badan Amil Zakat dan Shadaqah (Bazis).

Keberadaan PPKS yang mengintimidasi dan memaksa pengguna jalan, terutama kaum perempuan, dianggap meresahkan warga.

Bahkan, ada PPKS yang sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial seperti sepeda motor, modal usaha, BPNT, dan PKH, tetap mengemis.

"Untuk menghapus 100 persen sangat tidak mungkin. Akan selalu ada PPKS, Tapi kami menargetkan jumlah mereka terus turun," tegas Yulius. 

Meskipun begitu, Satpol PP bersama dengan TNI, Polri, dan Dinas Sosial akan terus melakukan razia untuk menekan keberadaan PPKS di Tulungagung.

"Ada sejumlah sejumlah laporan dari lokasi yang jauh belum direspon. Karena itu  kami akan bekerja sama dengan kecamatan dan Polsek," pungkas Yulius. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com/ David Yohanes)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved