Pembangunan Tol di Jawa Timur
Proyek Jalan Tol Gresik-Tuban akan Trabas 40 Desa di Lamongan, Cek Bocoran Daftarnya di Sini
Berikut Daftar 40 Desa terdampak tol Gresik-Tuban di Kabupaten Lamongan. Pembangunan pembebasan lahan dimulai 2023 dan ada tambahan exit tol
TRIBUNMATARAMAN.COM - Berikut Daftar 40 Desa di Kabupaten Lamongan yang terdampak proyek jalan tol Gresik-Tuban.
Pemerintah sedang merencanakan proyek pembangunan jalan tol Gresik-Tuban sebagai lanjutan dari tol Demak-Tuban.
Jalan tol Gresik-Tuban sendiri nantinya akan membentang sepanjang 73 Kilometer.
Salah satu daerah yang bakal terdampak adalah Kabupaten Lamongan.
Baca juga: Proyek Pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban di Kabupaten Tuban akan Lewati 36 Desa, Cek Datanya di Sini
Baca juga: Proyek Pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban di Kabupaten Tuban akan Lewati 36 Desa, Cek Datanya di Sini
Baca juga: Proyek Tol Kediri-Tulungagung Lewati 14 Desa Kabupaten Tulungagung, Uang Ganti Untung Lahan Dibayar
Baca juga: Proyek Tol Kediri-Tulungagung Lewati 14 Desa Kabupaten Tulungagung, Uang Ganti Untung Lahan Dibayar
Kota yang dikenal dengan kuliner Soto Ayam ini akan dilewati tol dengan panjang 37,8 Kilometer.
Dari 37,8 Kilometer direncanakan akan memakan lahan 8 Kecamatan yakni Deket, Babat, Kalitengah, Sekaran, Karanggeneng, Turi, Glagah, dan Pucuk.
Sementara itu dari 8 Kecamatan di atas total ada 40 desa yang terdampak.
Agar lebih jelasnya berikut rincian 40 desa Kabupaten Lamongan yang terdampak proyek jalan tol Gresik-Tuban:
- Desa Mendogo
- Desa Wangen
- Desa Sudangan
- Desa Menganti
- Desa Began
- Desa Bangkok
- Desa Pucangro
- Desa Gembong
- Desa Kebalandono
- Desa Datinawong
- Desa Trepan
- Desa Kebalanpelang
- Desa Moropelang
- Desa Banjarmadu
- Desa Kalanganyar
- Desa Bulutengger
- Desa Bugel
- Desa Trosono
- Desa Latek
- Desa Manyar
- Desa Miru
- Desa Cungkup
- Desa Ngambeg
- Desa Padenganploso
- Desa Tukerto
- Desa Dlanggu
- Desa Sidomulyo
- Desa Geger
- Desa Badurame
- Desa Tawangrejo
- Desa Tambakploso
- Desa Balun
- Desa Gedungboyountung
- Desa Karangwedoro
- Desa Keben
- Desa Kemlagigede
Bupati Lamongan Inginkan Ada Tambahan Exit Tol
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengusulkan, ada tambahan exit toll di ruas Jalan Raya Sukodadi-Paciran, bila nantinya jalan tol Gresik-Tuban dibangun.
Yuhronur mengatakan, tambahan exit toll di ruas Jalan Raya Sukodadi-Paciran yang diusulkan, untuk mengakomodasi dan menghubungkan jalan nasional arteri primer Surabaya-Lamongan-Tuban (jalur Pantura), dengan jalan nasional kolektor primer Lohgung-Sadang (jalur Daendels) di Lamongan utara.
Terlebih dikatakan oleh Yuhronur, selain akses menuju tempat wisata Lamongan utara (Wisata Bahari Lamongan dan Makam Sunan Drajat), juga terdapat beberapa industri.
Di antaranya, industri pengolahan hasil perikanan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, Lamongan Shorebase, pelabuhan ASDP, industri perkapalan, serta beberapa industri lainnya.
“Kami ada beberapa usulan dalam perencanaan pembangunan tol. Apalagi daerah kami sedang gencar-gencarnya tumbuh di bidang industri, dengan kami mempunyai potensi wisata yang sangat luar biasa, terutama di wilayah utara," ujar Yuhronur, Jumat (17/2/2023).
"Selain simpang susun di wilayah Babat dan Lamongan, kami mengusulkan ada penambahan exit toll yang terhubung ke ruas Jalan Sukodadi-Paciran, untuk mendukung potensi yang kami miliki, seperti surat usulan yang telah kami kirimkan sebelumnya,” ucap Yuhronur.
Yuhronur bersama Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan Sujarwo, Kepala Bappelitbangda Suyatmoko, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andhy Kurniawan, Kepala Dinas Perhubungan Heru Widi, mengikuti rapat pembahasan tindaklanjut proyek jalan tol Gresik-Tuban yang dilaksanakan Kementerian PUPR secara zoom meeting di ruang command center Pemkab Lamongan, Jumat (17/2/2023).
Pada saat berdiskusi bersama Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Reni Ahiantini dan tim proyek jalan tol tersebut, Yuhronur juga sempat mengusulkan pergeseran akses simpang susun.
Dari rencana awal berada di Desa Kebalandono/Datinawong, untuk digeser ke arah Babat atau tepatnya di Desa Plaosan.
Usulan pergeseran, dikarenakan area tersebut terkoneksi langsung dengan jalan arteri primer nasional (jalur Pantura) dan jalan Babat-Jombang. Sehingga pembangunan tol nantinya, dapat semakin meningkatkan akselerasi perekonomian di Lamongan.
Rudyanto, anggota tim proyek tol lantas menanggapi, untuk penambahan exit toll seperti yang diusulkan tersebut dapat direalisasikan.
Sementara untuk usulan pergeseran simpang susun belum bisa direalisasikan, karena itu menyangkut beberapa pertimbangan yang terkait demografi wilayah.
“Untuk pergeseran simpang susun ke wilayah Plaosan ini mengalami banyak pertimbangan, mempertimbangkan hal-hal teknis dan juga biaya konstruksi. Rencana Simpang Susun Babat, tetap didesain pada posisi yang sudah ada,” kata Rudyanto.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunMataraman.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.