Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek
Wilayah Kerja Terlalu Luas, Basarnas Latih Komunitas dan Relawan di Trenggalek
Basarnas melaih komunitas-komunitas relawan dengan keterampilan SAR dan Penanggulangan Bencana karena wilayah yang terlalu luas dijangkau sendiri
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengoptimalkan potensi SAR, relawan, dan komunitas untuk memaksimalkan upaya pencarian dan pertolongan penanggulangan kebencanaan.
Hal tersebut dilakukan melihat luasnya cakupan kerja setiap kantor Basarnas dibandingkan dengan sumberdaya dan sarana prasarana yang terbatas.
Sebagai contoh saja Basarnas Pos SAR Trenggalek yang harus mengkaver 13 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Untuk itu, Basarnas melakukan pelatihan-pelatihan terhadap kelompok relawan bencana hingga menjamah ke sejumlah komunitas tertentu.
"Kalau soal pelaksanaan rutin latihan siaga dan operasi (personil) itu pasti. Untuk pengembangannya, kita melaksanakan membentuk semacam komunitas SAR atau kelompok komunitas hobi dan pelatihan bagi mereka juga," ucap Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi, saat ditemui di Kantor Basarnas Trenggalek, Jalan Karangsoko, Jumat (24/2/2023).
Jika sewaktu-waktu Basarnas melaksanakan operasi SAR di medan yang sulit dan butuh bantuan, baik tenaga maupun sarana dan prasarana maka Basarnas akan berkomunikasi dengan komunitas hobi tersebut.
Lebih lanjut, Hariyadi menyebut sepanjang tahun 2022, Kantor SAR Surabaya melakukan operasi pencarian dan penyelamatan sebanyak 175 operasi.
Jumlah operasi itu termasuk yang disebabkan oleh dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor maupun operasi-operasi kemanusiaan lainnya.
"Untuk Basarnas Pos Sar Trenggalek yang membawahi 13 kabupaten kota telah melaksanakan operasi SAR sebanyak 38 operasi. Personil dan peralatannya kami rasa masih cukup, dan yang lebih penting tetap semangat," lanjutnya.
Kepada masyarakat Jawa Timur, Hariyadi mengimbau agar tetap waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi menyusul potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur.
"Kami tetap berkoordinasi dengan BMKG pertama soal siklus cuaca, apalagi saat ini cuaca bisa berubah-ubah," jelas Hariyadi.
Selain berkoordinasi dengan BMKG dan stakeholder lainnya, pihaknya juga menyiagakan personil mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
“Artinya kami tetap menyiagakan personil untuk konsen terhadap perubahan iklim atau cuaca. Karena itu sifatnya operasi kita tidak tahu kapan dimana dan terhadap siapa, tetap kita konsentrasi dan koordinasi dengan BMKG," tutup Hariyadi.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Alokasi Pupuk Subsidi Bertambah, Petani di Trenggalek Semringah |
![]() |
---|
Dana Transfer Pusat Belum Jelas, APBD Trenggalek 2026 Diproyeksikan Defisit |
![]() |
---|
Alokasi Pupuk Subsidi Trenggalek 2025 Naik 4 Ribu Ton, Serapan Optimal Berkat Curah Hujan Tinggi |
![]() |
---|
FT UGM Siapkan Kerjasama Dukung Pembangunan di Trenggalek |
![]() |
---|
Tolak Ekonomi Ekstraktif di Trenggalek, Bupati Mas Ipin Lega UGM Tak Ada Kerjasama dengan PT SMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.