Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Selama 2 Jam Warga Tulungagung Terkubur Reruntuhan Tembok Tanpa Ada Seorangpun Tahu

Selama 2 jam, warga Tulungagung terkubur reruntuhan tembok yang semula hendak dia ambrukkan. Selama itu tak ada yang tahu hingga akhirnya dia tewas

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Polisi melakukan olah TKP warga Tulungagung tewas tertimpa reruntuhan tembok hingga meninggal 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Mulyani (55) tewas tertimpa tembok rumah tua di Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Jumat (17/2/2023).

Warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman ini sempat tertimbun selama 2 jam lebih karena tidak ada yang tahu keberadaannya.

Menurut warga sekitar, Mulyani mulai bekerja sejak pagi.

Tembok rumah tua milik majikan Mulyani ini ambruk sebelum pukul 12.00 WIB.

"Waktu itu tidak curiga, dikiranya Pak Mul (korban) tidak ada di lokasi saat temboknya ambruk. Apalagi tidak terlihat orang setelahnya," ucap seorang ibu yang rumahnya di sebelah lokasi kejadian.

Warga sekitar beraktivitas seperti biasa dan mengira korban masih istirahat.

Sampai kemudian Heru Purnomo, seorang warga lainnya merasa janggal melihat puing berserakan, pada pukul 14.00 WIB.

Apalagi di antara puing itu ada cangkul milik Mulyani.

"Saya mikirnya, puing berantakan gini kok dibiarkan sama Pak Mul. Tapi saya sudah khawatir, jangan-jangan Pak Mul ketimpa tembok," ucap Heru.

Heru pun berinisiatif mengangkat salah satu puing tembok ukuran besar.

Saat itu dia melihat celana korban di balik reruntuhan bata merah.

Seketika Heru lemas karena tidak menyangka Mulyani tewas tertimpa reruntuhan.

"Saat itu langsung lemas, rasanya berkunang-kunang. Terus saya minta tolong warga yang lain," sambung Heru.

Warga pun menyingkirkan semua puing yang ada di atas tubuh korban.

Kejadian ini lalu dilaporkan ke Polsek Tulungagung.

Personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung juga datang untuk melakukan olah TKP.

"Jadi korban itu tadi di bawah reruntuhan sudah dua jam lebih. Karena ambruknya tembok sejak sebelum jam 12," ujar Heru selepas evakuasi korban, pukul 14.50 WIB.

Masih menurut Heru, sebenarnya majikan korban hanya meminta membersihkan saja.

Namun Mulyani berinisiatif mulai merobohkan tembok, karena bangunannya sudah tua.

Temboknya pun mulai lapuk, sehingga berbahaya jika tidak diruntuhkan.

Diduga saat kejadian Mulyani berada di antara tembok bangunan utama dengan tembok pagar sebelah barat.

Korban berusaha merobohkan tembok utama yang tebalnya sekitar 30 centimeter.

Namun tembok setinggi 2 meter ini justru ambruk ke arahnya, hingga tubuhnya terjepit di antara reruntuhan tembok utama dan tembok pagar.

"Dugaan saya dia mendorong tembok besar itu ke timur, sementara dia ada di baratnya. Tapi temboknya tidak ambruk, lalu mantul dan justru ambruk ke arah barat," papar Heru.

Jenazah korban dievakuasi ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Kanit Reskrim Polsek Tulungagung, Iptu Murni, mengatakan pihaknya akan melakukan visum untuk melihat luka di tubuh korban.

Namun sekilas terlihat korban mengalami luka parah di bagian wajah.

"Dari visum nanti akan ketahuan luka korban dimana saja," terang Murni.

Lanjutnya, dari keterangan para saksi korban bekerja sendirian.

Saat kejadian juga tidak ada saksi yang melihat.

Dari hasil olah TKP juga tidak ditemukan hal lain mencurigakan.

"Korban bekerja sendirian. Diduga karena kelalaian, temboknya ambruk dan menimpa korban," pungkas Murni.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved