Wacana Arema FC Bubar

Sinyal Arema FC Mundur dari Liga 1, Daftar Fakta Singo Edan Dibubarkan

Berikut ini adalah rangkuman fakta peristiwa sebelum adnaya wacana Arema FC bubar dari Kompetisi Liga 1 musim ini.

Editor: faridmukarrom
Purwanto/ Rifky Edgar
Berikut ini adalah rangkuman fakta peristiwa sebelum adnaya wacana Arema FC bubar dari Kompetisi Liga 1 musim ini. 

Hingga berita ini diturunkan, kantor Arema FC mendapatkan penjagaan dari petugas kepolisian dan petugas satpol PP Kota Malang.

5. Arek Malang Tuntut Arema FC Mundur

Sementara itu  Massa aksi yang mengatasnamakan dirinya Arek Malang telah melakukan unjuk rasa di depan kantor Arema FC pada Minggu (29/1/2023).

Unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut merupakan bentuk protes dari massa aksi yang menganggap bahwa suporter selama ini hanya dijadikan sebagai konsumen.

Berdasarkan sikap yang ditulis massa aksi ini, mereka menganggap, bahwa supporter hanya sebagai konsumen yang bisa seenaknya dieksploitasi tanpa terjamin aspek keselamatannya.

Untuk itu, unjuk rasa yang dilakukan ini ialah bertujuan untuk mengingatkan Arema FC untuk turut bertanggungjawab atas Tragedi Kanjuruhan.

Massa aksi pun sempat menyampaikan tiga tuntutan.

Pertama menuntut AREMA FC (PT AABBI) selaku klub yang Amoral untuk mundur dari kompetisi.

Kedua menolak segala aktifitas PT AABBI (AREMA FC) sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam tragedi Kanjuruhan di Malang Raya. 

Ketiga mendesak PT. ABBI (Arema FC) sebagai subjek hukum (korporasi) untuk Ikut berpartisipasi aktif dalam upaya #USUTTUNTAS Tragedi Kanjuruhan serta kooperatif dalam proses hukum yang berjalan.

Selain itu, massa aksi juga menganggap Arema FC tidak memiliki iktikad baik untuk merespon tuntutan mereka dalam 14X24 jam.

Sebab, massa aksi yang mengatasnamakan Arek Malang ini sebelumnya telah melakukan aksi dua pekan sebelumnya.

Mereka sempat menyegel store Arema FC dan melakukan doa bersama sembari membacakan tiga tuntutan tersebut.

"Sebelum berahirnya deadline tuntutan massa aksi juga berusaha mengingatkan AREMA FC kembali dengan mengirimkan surat terbuka melalui email maupun secara langsung,"

"Namun hingga hari ini belum ada iktikad baik dari korporasi PT. AABBI (AREMA FC) untuk merespon tuntutan dari massa aksi Arek Malang," tulis Arek Malang Bersikap.

Terakhir, massa aksi juga menyampaikan tiga sikap dari Arek Malang tanpa maksud mewakili siapapun.

Pertama menentang keras Industry Modern Football sebagai system tak manusiawi yang nyata-nyata menempatkan supporter menjadi bagian terpisah dari klub dan menganggap supporter hanyalah customer alat pendulang laba. 

Kedua, mulai detik ini PT. AABBI (AREMA FC) sebagai korporasi Nir-empati merupakan suatu entitas yang terpisah dari gerakan #UsutTuntas Tragedi Kanjuruhan dan tidak lagi layak menyandang akronim Arek Malang.

Ketiga Arek Malang akan tetap konsisten mengawal perjuangan #UsutTuntas Tragedi Kanjuruhan sampai titik darah penghabisan.

"Sikap dari massa aksi Arek Malang sebagai bentuk akumulasi kekecewaan, titik didih, dan luapan amarah. Sikap ini juga sebagai penanda bahwa berakhirnya hubungan emosional antara Arek Malang dengan PT. AABBI dan bentuk nyata bahwa penghianat akan berjalan sendiri," tulisnya

6. Arema FC Buka Wacana Bakal Bubar

Arema FC dikabarkan bukan opsi mundur dari Kompetisi Liga 1.

Diketahui setelah peristiwa Tragedi Kanjuruhan, Arema FC menjadi klub yang banyak ditimpa masalah.

Mulai dari terusir dari kandangnya sendiri, ditolak di mana-mana, hingga kondisi tim yang kini mengalami trend negatif.

Terbaru, kantor Arema FC menjadi sasaran amukan massa yang mengatasnamakan Arek Malang saat melakukan unjuk rasa pada Minggu kemarin (29/1/2023).

Akibatnya, store Arema FC yang lokasinya berada di sebelahnya mengalami kerusakan yang cukup parah.

Melihat hal tersebut, manajemen Arema FC akan pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika situasi memang dianggap tidak kondusif.

Demikian ditegaskan Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto menyikapi kondisi di Malang saat ini.

Tatang mengatakan, bahwa Arema FC telah melakukan berbagai macam upaya pasca tragedi Kanjuruhan.

Mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban. Memberikan layanan trauma healing.

Menghadapi proses dan gugatan hukum baik pudana dan perdata.

Serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi.

"Jika memang upaya dan itikad Arema FC ini dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, atau justru membuat tidak kondusif, kami manajemen akan mempertimbangkan agar klub Arema FC untuk dibubarkan," ucapnya, Senin (30/1/2023).

Tatang mengatakan, bahwa Arema FC sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan pasca Tragedi Kanjuruhan.

Arema FC juga terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal.

Maka dari itu, jajaran direksi dan manajemen Arema FC sudah berkumpul untuk membicarakan langkah berikutnya seperti apa terkait situasi yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini.

Termasuk untuk mempertimbangkan Arema FC bubar.

"Jika sebelumnya kami memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” tandasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa yang dialami Arema FC atas insiden ini tetap tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania saat peristiwa Kanjuruhan.

7. Pelatih Arema FC Tolak Berkomentar

Sementara itu Pelatih Arema FC Javier Roca menolak berkomentar terkait wacana Arema FC dibubarkan.

Saat dihubungi tribunmataraman.com, Javier Roca menolak ikut campur polemik pembubaran Arema FC.

"Untuk semua teman-teman wartawan tidak ada komentar apa-apa selain prescon match. Terimakasih" ujarnya secara singkat kepada Tribunmataraman.com Senin (30/1/2023).

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved