Erupsi Gunung Semeru

Semeru Kerap Erupsi dan Keluarkan Lava, BPBD Lumajang Meminta Warga Tidak Panik

BPBD Lumajang meminta warga tak panik kendati gunung Semeru terus menunjukkan aktivitas vulkanik, bahkan saat berstatus siaga seperti sekarang

Editor: eben haezer
ist/bpbd lumajang
Gunung Semeru terus menujukkan aktivitas vulkanik kendati masih bertatus Siaga hingga kini, Minggu (15/1/2022). Hampir setiap hari berbagai letusan hingga hembusan material vulkanis ditampakkan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Bahkan Semeru sempat mengeluarkan lava dengan jarak luncur sekitar 1.000 meter. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Gunung Semeru terus menujukkan aktivitas vulkanik kendati masih bertatus Siaga hingga kini, Minggu (15/1/2022).

Hampir setiap hari berbagai letusan hingga hembusan material vulkanis ditampakkan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

Bahkan Semeru sempat mengeluarkan lava dengan jarak luncur sekitar 1.000 meter.

Menanggapi hal tersebut, BPBD Kabupaten Lumajang meminta masyarakat agar tidak panik serta terus mematuhi arahan dan informasi resmi terpercaya.

"Beberapa hari terakhir Semeru menujukkan fenomena-fenomena atau peristiwa vulkanik. Namun kami tetap menghimbau warga agar tidak panik. Semeru saat ini masih berstatus Siaga," ujar Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo ketika dikonfirmasi.

Wawan menegaskan jarak radius 13 kilometer dari Gunung Semeru wajib dihindari oleh warga. Menurutnya, segala macam aktivitas direkomendasikan untuk tidak dilakukan di radius tersebut.

Area tersebut meliputi sepanjang aliran sungai yang dilewati lahar seperti Besuk Kobokan, Besuk Sat, Besuk Bang dan Besuk Lanang.

"Masyarakat diminta untuk waspada dan tidak berada di kawasan zona merah yang telah direkomendasikan PVMBG maupun BPBD. Saat hujan berlangsung juga dimungkinkan terjadi banjir lahar dingin," paparnya.

Sementara itu dari pantauan laporan aktivitas Gunung Semeru terkini secara kegempaan Gunung Semeru mengalami 17 kali letusan dengan amplitudo 12 mm hingga 23 mm.

Lalu teramati aktivitas guguran sebanyak 1 kali dengan durasi 131 detik. Hembusan material vulkanis terlihat sebanyak 4 kali dengan durasi 72 detik.

(ERWIN WICAKSONO/TRIBUNMATARAMAN.COM)

EDITOR: EBEN HAEZERĀ 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved