Berita kediri

Banyak Bangunan Cagar Budaya di Kota Kediri, ini Pesan Wali Kota Abdullah Abu Bakar

Di Kota Kediri banyak bangunan bersejarah yang menjadi cagar budaya. Begini pesan Wali Kota Abdullah Abu Bakar

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/didik mashudi
Kota Kediri menggelar Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya, Selasa (27/12/2022). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menghadiri Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya, Selasa (27/12/2022). 

Kegiatan sosialisasi diikuti oleh Pemilik Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) Kota Kediri.

Kegiatan ini mengundang narasumber  Blasius Suprapta dari Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur dan Pahadi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Jawa Timur.

Walikota menjelaskan, Kota Kediri sesungguhnya sudah menjadi contoh pusat peradaban.

Banyak hal yang mencitrakan perjalanan peradaban kuno juga akulturasi budaya masyarakat timur dan barat. 

"Maka tidak heran, di setiap sudut Kota Kediri kita temui bangunan kuno sebagai kawasan yang ternyata menyimpan nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama maupun juga kebudayaan,” ujarnya.

Dijelaskannya, bangunan kuno ini jika dilihat sekarang mungkin tidaklah penting. Namun ke depan hal tersebut menjadi sesuatu hal yang luar biasa. 

Di beberapa negara seperti Amerika, Inggris, dan Malaysia saat ini sedang mengatur ulang daerahnya menjadi daerah kuno atau seperti zaman dulu.

Hal itu  untuk mengembalikan memori bahwa lokasi tersebut adalah pusat pendidikan, peradaban maupun tempat wisata. Karena ternyata nilai ekonomisnya lebih tinggi.

Walikota berharap kegiatan sosialisasi  bisa menambah pengetahuan terkait cagar budaya sekaligus  melestarikan kebudayaan atau cagar budaya yang ada di Kota Kediri. 

Bila ada temuan bersejarah, dimintanya untuk dikumpulkan di museum. Karena temuan bersejarah memiliki harga mahal dan tidak boleh diperjualbelikan sebagai bukti sejarah agar di masa depan anak cucu bisa menikmatinya.

(didik mashudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved