Berita Tulungagung

Tulungagung Akhirnya Punya Replika Asli Tengkorak Manusia Purba Homo Wajakensis

Pemkab Tulungagung mendapat replikasi asli tengkorak manusia purba, Homo Wajakensis. Replika dikirim Museum Naturalis Biodiversity Center di Belanda

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Replika tulang tengkorak dari fosil Homo Wajakensis yang dikirim dari Belanda untuk Tulungagung 

Karena itu jika menaruh replika fosil dari Belanda ini di museum yang sama, maka akan ada dua replika.

Menurut Kasubid Litbang Bappeda Tulungagung, Andri Syambudi, pihaknya mengirimkan email ke sejumlah museum di Belanda pada Agustus 2022 lalu.

Dalam email ini berisi permintaan untuk mengirim replika fosil tengkorak Homo Wajakensis.

Email itu lalu direspon Museum Naturalis Biodiversity Center Leiden Belanda.

"Saat itu yang menjawab oleh Natasja, senior kurator di museum itu. Dia juga kurator untuk Wajakensis," ungkap Andri.

Kepada Natasja, Andri juga meminta dikirimkan foto asli dari fosil tersebut.

Seluruh proses pembuatan memerlukan waktu selama 3 bulan.

Replika dikirimkan lewat jasa ekspedisi pada Senin (29/11/2022) lalu.

"Seluruh biaya pembuatan dan pengiriman gratis. Kami hanya membayar bea cukai Rp 300.000,"  ujar Andri.

Sejarah Penemuan Fosil Homo Wajakensis

Fosil manusia purba Homo Wajakensis ditemukan pertama oleh DB van Rietschoten pada 24 Oktober 1888.

Lokasi penemuan adalah tempat penambangan batu marmer, pada sebuah ceruk di pegunungan karst barat laut Kecamatan Campurdarat saat ini.

Lokasi ini sekarang masuk ke wilayah Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat.

Nama Wajak mengacu pada nama wilayah atau distrik selatan Tulungagung di era kolonial Belanda saat itu.

Bukan Desa Wajak, Kecamatan Boyolangu yang dikenal sekarang.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved