Berita Kediri
Pulang Dari RS, Ibu Melahirkan di Kota Kediri Bisa Langsung Dapat Akta Kelahiran Anak dan KK Baru
Berkat kerjasama Pemkot Kediri dengan sejumlah RS di Kota Kediri, ibu yang baru melahirkan bisa langsung dapat akta kelahiran anak dan KK Baru
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemkot Kediri menandatangani kesepakatan bersama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Komisariat Kediri, Ikatan Bidan Indonesia Cabang Kota Kediri, dan Perhimpunan Klinik dan Fasyankes Indonesia Cabang Kota Kediri.
Kesepakatan yang diteken ini terkait dengan layanan administrasi kependudukan dan pelayanan kesehatan di Kota Kediri.
Pada kesempatan itu Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar juga menyaksikan perjanjian kerjasama antara Dispendukcapil dan RS Bhayangkara, RS Baptis, RS Aura Syifa, RSU Ratih, RSIA Nirmala, RSIA Melinda, Klinik Pratama Samudra Husada Kusuma, dan Bidan Delima tentang pelayanan administrasi kependudukan.
Diungkapkan Walikota, program ini merupakan fasilitas yang diberikan Pemkot Kediri kepada warganya.
"Karena layanan kependudukan merupakan fasilitas kepada masyarakat jadi diberikan secara gratis tidak dipungut biaya," jelasnya.
Kerjasama ini merupakan pengembangan layanan dari pilot project program 3 in 1 yang sudah berjalan di RSUD Kilisuci dan RSUD Gambiran.
Layanan ini memudahkan masyarakat, sebab ketika ada ibu melahirkan tidak perlu mengurus dokumen kependudukan sendiri. Sebab semua sudah ditangani oleh fasilitas kesehatan dan Dispendukcapil.
Saat pulang dari rumah sakit, ibu sudah membawa akta kelahiran, KK baru, dan dokumen kependudukan lain yang dibutuhkan.
Begitu pula ketika terjadi kasus kematian, warga tidak perlu mengurus dokumen kependudukannya sendiri.
"Kita dekatkan layanan kependudukan yang ada di Kota Kediri. Tapi saya juga berpesan kalau sudah ada kemudahan tetap harus mengikuti program keluarga berencana dari pemerintah," jelasnya.
Diharapkan setelah penandatanganan kesepakatan program akan segera berjalan serta akan dilakukan evaluasi agar program berjalan sempurna.
Dengan semakin mudahnya layanan kependudukan, diharapkan semua warga memiliki dokumen kependudukan.
Data dari Kantor Dispendukcapil Kota Kediri tahun 2021 telah mencapai angka cakupan 98,84 persen jumlah penduduk usia 0-18 tahun telah berakta kelahiran.
"Alhamdulillah angka tersebut telah melampaui target nasional tahun 2021 sebesar 95 persen. Nanti 2024 kita harus capai target nasional untuk pencatatan sipil di bawah usia 5 tahun sebesar 99,99 persen. Saya yakin dengan kolaborasi yang baik bisa mencapai target tersebut," ungkapnya.
Sementara Kepala Dispendukcapil kota Kediri, Samsul Bahri mengatakan, ada 45 lembaga yang sudah bekerjasama dengan Dispendukcapil. Terdiri dari 6 rumah sakit, 1 klinik, 2 rumah sakit ibu dan anak, dan 36 praktek mandiri bidan.
"Untuk pengawasan sudah kita tuangkan dalam pasal-pasal perjanjian bahwa pelayanan ini gratis. Kita pastikan pelayanan kependudukan ini gratis," jelasnya.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Persi Komisariat Kediri Rosse Ester Grace, Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasyankes Indonesia Cabang Kota Kediri Endang Wahyu Laksmiwati dan Sekretaris IBI Cabang Kota Kediri Mahendri.
(didik mashudi/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer