Liga Italia

Rekaman Suara Petinggi Juventus Jadi Bukti, AC Milan, Inter Milan, FIGC Bisa Terseret Kasus Pajak

Rekaman Suara Petinggi Juventus Andrea Agnelli Jadi Bukti, AC Milan, Inter Milan, Presiden Liga Italia dan FIGC Bisa Terseret Dugaan Manipulasi Pajak

Editor: Rendy Nicko
Twitter Serie A
Rekaman Suara Petinggi Juventus Andrea Agnelli Jadi Bukti, AC Milan, Inter Milan, Presiden Liga Italia dan FIGC Bisa Terseret Dugaan Manipulasi Pajak 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dua klub sekota, AC Milan dan Inter Milan bisa jadi terseret dalam kasus dugaan manipulasi pajak yang dilakukan petinggi Juventus, Andrea Agnelli dkk.

Dugaan ini muncul setelah jaksa penyelidik menemukan bukti kuat yang mengindikasikan adanya sejumlah pihak termasuk AC Milan dan Inter Milan terlibat. Selain itu ada juga pejabat enam klub hingga Presiden Liga Italie Serie A.

Jaksa di Turin Italia menemukan bukti Presiden Juventus Andrea Agnelli pernah menggelar pertemuan rahasia dengan sejumlah petinggi tim untuk membicarakan skenari penyelamatan tim, yang ternyata berupa manipulasi pajak dan pasar saham yang kini diselidiki jaksa.

Kantor berita ANSA melaporkan pertemuan itu berlangsung pada 23 September 2021 di sebuah perkebunan di Fiano, pedesaan di luar Turin. Hadir dalam pertemuan itu, petinggi AC Milan, Inter, Atalanta, Bologna, Udinese, Genoa, hingga Presiden Lega Serie A, dan Presiden FIGC pada September 2021.

Baca juga: Belanda vs Argentina di Perempatfinal Piala Dunia 2022, Lionel Messi On Fire

Baca juga: Hasil Argentina vs Australia, Gol Lionel Messi Lewati Catatan Diego Maradona di Piala Dunia 2022

Pejabat klub yang hadir antara lain CEO Atalanta Luca Percassi, Presiden Genoa Enrico Preziosi, direktur Inter Beppe Marotta, Presiden Milan Paolo Scaroni, wakil presiden Udinese Stefano Campoccia dan CEO Bologna Claudio Fenucci.

Temuan jaksa itu didapat dari hasil penyadapan percakapan Presiden Juventus Agnelli.

Laporan juga menyebut jaksa Presiden Lega Serie A Paolo Dal Pino dan Presiden FIGC Gabriele Gravina juga terlibat.

Dua nama itu muncul sadapan telepon Agnelli, “Saya hanya berharap tadi malam melakukan sesuatu. Kehadiran Gabriele dan Paolo sangat berguna.

“Saya berharap sesuatu datang darinya, karena kalau tidak saya tidak tahu harus berbuat apa. Aku dan kamu sudah membicarakannya saat kita bertemu di kantor.

“Sekarang kami membutuhkan elemen ini untuk memberikan sesuatu yang berguna, karena jika tidak, kami akan perlahan-lahan jatuh ke tanah.”

Berkas jaksa juga mencatat bahwa Agnelli mendesak semua orang untuk bersatu di balik rencana untuk meningkatkan pendapatan klub sepak bola Italia dan Lega Serie A, termasuk di dalamnya upaya untuk mendirikan perusahaan media untuk penjualan hak siar televisi.

Minggu ini, setelah investigasi Juventus meletus, Presiden FIGC Gravina mengisyaratkan bahwa mereka bukan satu-satunya klub yang terlibat. “Ini hanyalah puncak gunung es.”

Petinggi Juventus Mundur

Jajaran direksi Juventus mundur membuat Liga Italia gempar. Selain Andrea Agnelli, Pavel Nedved juga ikut menyusul.

Juara 36 kali Liga Italia, Juventus, telah mengkonfirmasi semua jajaran direksi klub melakukan resign alias pengunduran diri.

Langkah Andrea Agnelli dan Pavel Nedved di Juventus disusul oleh sesama anggota direksi lainnya seperti Suzanne Heywood, Laurence Debroux, Massimo Della Ragione, Kathryn Fink, Daniela Marilungo, Francesco Roncaglio, dan Kathryn Fink.

Adapun CEO Juventus, Maurizio Arrivabene, dilaporkan juga mengikuti jejak mereka untuk mundur.

Dilansir dari Football Italia, posisi Maurizio Arrivabene bakal digantikan oleh Maurizio Scanavino.

Pemilihan Maurizio Scanavino juga masih melibatkan orang dalam dari keluarga Agnelli.

Pasalnya, Scanavino merupakan salah satu dari pegawai Fiat, bisnis yang digeluti keluarga Agnelli selama 125 tahun, yang sempat memegang tanggung jawab di bagian pemasaran pada 2004.

Adapun Arrivabene masih diperintahkan untuk menjabat sebagai CEO sementara sebelum pelantikan direksi baru pada 18 Januari 2023.

I Bianconeri sendiri tengah tersandung skandal terkait transfer dengan nilai yang digelembungkan.

Penggelembungan dana transfer tersebut diyakini untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Oleh karena itu, laporan keuangan klub sejak tahun 2018, 2019, dan 2020 sedang diselidiki oleh pihak penyidik Turin.

Selain itu, jaksa penuntut Turin turut mencurigai penerimaan gaji pemain Juventus selama empat bulan yang diserahkan pada 2020 saat terjadi pandemi COVID-19.

Penyelidikan bertujuan untuk membuktikan bahwa para pemain Juventus tidak menginginkan pemangkasan gaji, tetapi hanya melewatkan satu bulan dan terus menerima uang berkat perjanjian pribadi dengan klub.

Hal itu bertentangan dengan apa yang Juventus, salah satu klub yang terdaftar di pasar saham, komunikasikan.

Adanya pembayaran gaji tersembunyi kepada para pemain Juventus menjadi salah satu hal yang dicurigai oleh penyidik.

"Mengingat sentralitas dan relevansi masalah hukum dan teknis-akuntansi tertunda, anggota direksi telah mempertimbangkan, sesuai dengan kepentingan sosial terbaik, untuk merekomendasikan agar Juventus menyediakan anggota direksi baru untuk mengatasi masalah ini," bunyi pernyataan Juventus melalui laman resmi mereka seperti yang dikutip oleh BolaSport.com.

"Juventus akan terus bekerja sama dengan pengawas dan otoritas terkait, tanpa mengurangi perlindungan haknya sehubungan dengan perselisihan terhadap laporan keuangan dan komunikasi Perusahaan oleh CONSOB dan oleh Kantor Kejaksaan," tulis keterangan dari pihak Juventus.

CONSOB dalam hal ini jika di Indonesia diibaratkan sebagai OJK alias Otoritas Jasa Keuangan bertugas untuk mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di salah satu sektor pasar modal.

Dalam hal ini Juventus tercatat sebagai perusahaan umum terdaftar yang mesti tunduk pada CONSOB.

CONSOB sendiri juga telah melakukan pengecekan laporan keuangan Juventus dengan adanya kelasahan perhitungan atau disebut false accounting pada musim 2020-2021.

Pada waktu itu Juventus sempat diduga terlibat kasus mengenai plusvalenza yang akhirnya tidak terbukti di pengadilan.

Jika hasil penyelidikan terbukti benar terkait skandal soal penggelembungan dana transfer dan gaji pemain, hukuman yang diterima Juventus bisa jadi bakal lebih mengerikan ketimbang kasus 2006.

Seperti kita ketahui, dua windu lalu Juventus terkena skandal Calciopoli di mana klub terjerat kasus pengaturan skor di Liga Italia.

Seria A dan Serie B terlibat dalam pengaturan skor dengan direktur umum Juventus waktu itu, Luciano Moggi ditetapkan sebagai tersangka.

Sebagai hukumannya, Juventus diturunkan ke Serie B, termasuk pengurangan poin untuk klub-klub seperti AC Milan, Fiorentina, Lazio, dan Reggina.

Dewan baru I Bianconeri jelas mendapatkan tugas yang tidak mudah mengingat limpahan kasus besar dari para petinggi sebelumnya.

Rapat pemegang saham klub sendiri yang tertunda sejak 23 November hingga 27 Desember, bakal berlangsung pada 18 Januari 2023.

Selama masa itu pula Juventus diyakini tidak bisa melakoni aktivitas transfer pada bursa transfer musim dingin 2023.

Jika Massimiliano Allegri dan tifosi klub menginginkan perubahan penting pada pertengahan musim 2022-2023, maka hal itu sulit terwujud.

Jadi secara singkat dan dengan data yang terbatas gw coba pahami apa yang saat ini terjadi di Juventus.

Rapat Umum Pemegang Saham tahunan #J yang biasa dilakukan bulan Oktober tapi kemudian mundur ke November bahkan terakhir dipindah ke Dec 27 itu semua atas request CONSOB.

Juventus sudah berjuang untuk menyeimbangkan pembukuan dan membukukan rekor kerugian dalam beberapa bulan terakhir.

Oleh karena itu, klub tidak bisa menghabiskan terlalu banyak uang di bursa transfer ketika mereka masih belum mengetahui akibat dari investigasi atau bagaimana audit akan mengubah keadaan keuangan klub.

Padahal Juventus tengah dalam kebangkitan meski tersingkir dari Liga Champions menyusul enam kemenangan beruntun di Liga Italia musim ini.

Hasilnya mereka mampu bercokol di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Italia, tertinggal 10 poin dari Napoli yang memegang capolista.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com /Surya.co)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved