Erupsi Gunung Semeru

Erupsi Gunung Semeru, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Jarak 13 Km Dari Puncak

Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru sudah melebihi ketinggian Gladak Perak atau Jembatan Perak, sebuah jembatan yang putus pada erupsi tahun lalu

Editor: eben haezer
ist
Jembatan Gladak Perak yang terdampak awan panas Gunung Semeru 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru sudah melebihi ketinggian Gladak Perak atau Jembatan Perak, sebuah jembatan yang putus pada erupsi Gunung Semeru setahun lalu, 4 Desember 2021.

Gladak Perak merupakan jembatan utama penghubung Kabupaten Lumajang - Kabupaten Malang di sisi selatan.

Mengutip dari status Bupati Lumajang Thoriqul Haq di laman Facebook-nya, APG Gunung Semeru sudah melebihi Gladak Perak.

Pernyataan itu dia lengkapi dengan foto pantauan Gunung Semeru milik PVMBG Pukul 11.59, Minggu (4/12/2022).

'Masyarakat Lumajang, saat ini APG Semeru sudah melebihi Geladak Perak. Proses evakuasi telah berjalan. Kami sedang mempersiapkan  langkah darurat. Beberapa posko evakuasi dan tempat pengungsian sedang dipersiapkan," ujar Cak Thoriq dalam akun FB-nya tersebut.

Seperti diberitakan, Gunung Semeru (3.676 Mdpl) kembali mengeluarkan APG, Minggu (4/12/2022). Peristiwa ini tepat setahun dari erupsi 4 Desember 2021 lalu.

Bahkan setelah berstatus Siaga (Level III) selama setahun terakhir, akhirnya PVMBG menaikkan status Gunung Semeru menjadi Awas (Level IV) per Minggu (4/12/2022) Pukul 12.00 Wib.

Baca juga: Pagi ini Gunung Semeru Kembali Gugurkan Awan Panas

Sebelumnya, Kepala Pos Pantau Gunung Semeru, Liswanto menjelaskan guguran material awan panas Gunung Semeru mengudara dengan tinggi mencapai 1.500 meter. Otoritas menyatakan status Gunung Semeru pasca erupsi dini hari tadi menjadi Level III Siaga.

"Sumber awan panas berasal dari tumpukan material di  ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak Kawah
Jonggring Seloko. Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB. Jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan," bebernya ketika dikonfirmasi.

Guguran awan panas juga dibarengi dengan catatan kegempaan vulkanis yang fluktuatif. Otoritas mencatat terekam sebanyak 8 kali gempa letusan dan 1 gempa awan panas guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06:00 WIB.

"Sehingga menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi," ungkapnya.

PVMBG juga memperingatkan adanya potensi terjadinya aliran lahar yang masif lantaran curah hujan di wilayah Kabupaten Lumajang sedang tinggi.

"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," pesannya.

Otoritas juga meminta masyarakat tidak beraktivitas pada radius 13 kilometer pada sisi Besuk Kobokan.

"Kami menghimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," imbaunya.

(Sri wahyunik/Erwin Wicaksono/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved