Liga 1

Striker PSIS Semarang Gigit Jari Harus Ekstra Sabar Menantikan Izin Liga 1 Sampai PSSI Mau Gelar KLB

Carlos Fortes Pemain PSIS Semarang harus bersabar sampai pemerintah berikan izin Liga 1 lagi. Padahal Carlos Fortes sudah pulih dari cedera panjang.

Editor: faridmukarrom
PSIS Semarang
Carlos Fortes Pemain PSIS Semarang harus bersabar sampai pemerintah berikan izin Liga 1 lagi. Padahal Carlos Fortes sudah pulih dari cedera panjang. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Nasib Striker PSIS Semarang Carlos Fortes semakin tak menentu usai TGIPF umumkan sejumlah rekomendasi terkait persepakbolaan Indonesia.

Ya, diketahui saat ini Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 dihentikan sembari menunggu PSSI lakukan rekomendasi KLB (Kongres Luar Biasa) sesuai arahan TGIPF.

Walhasil seluruh klub Liga 1 termasuk PSIS Semarang harus menunggu sampai PSSI bisa melaksanakan KLB.

Tentu hal ini jadi pukulan bagi klub dan pemain, termasuk Carlos Fortes Striker PSIS Semarang.

Baca juga: Jadwal MotoGP Australia 2022 Live Streaming Vision+ Sesi FP & Kualifikasi, Terjadi Insiden Red Flag

Baca juga: Jadwal Tinju Dunia Devin Haney vs Kambosos Tayang TV Online Live Sky Sports, Tak Disiarkan TVOne

Baca juga: Jadwal Liga Inggris Malam Ini Siaran Langsung SCTV Tottenham vs Everton, Man United & Liverpool Esok

Bahkan Fortes sendiri sudah siap turun di Kompetisi Liga 1. Hal ini terlihat dari laga terakhir PSIS Semarang, yang sudah memainkan Fortes di pertandingan uji coba.

Sementara itu diketahui Carlos Fortes sendiri, belum pernah merasakan atmosfer Liga 1 2022/2023 sejak gabung di PSIS Semarang.

Kini bomber asal Portugal harus kembali bersabar sampai pemerintah berikan izin pelaksanaan Liga 1 lagi.

Rekomendasi TGIPF Minta PSSI Laksanakan KLB

Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan izin pertandingan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, untuk dilanjutkan kembali jika PSSI tak menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Pernyataan itu merupakan poin-poin yang diberikan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Seperti diketahui, TGIPF baru saja menyelesaikan tugasnya untuk mengamati kejadian Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

TGIPF bekerja selama sembilan hari dan hasil laporannya kini sudah diserahkan kepada Joko Widodo dalam pertemuannya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022).

Salah satu poin yang menarik dibahas yakni TGIPF meminta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, untuk mundur.

Tak hanya itu, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI juga diminta untuk keluar oleh TGIPF.

Sebagai gantinya, pelaku kepentingan di PSSI diminta untuk segera melakukan KLB.

Tujuannya untuk mencari sosok baru yang pantas menjadi pengurus di Federasi Sepak Bola Indonesia itu.

"Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan," tulis salah satu poin yang dituliskan TGIPF kepada Joko Widodo.

TGIPF mengancam bahwa pemerintah Indonesia tidak akan memberikan lampu hijau kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dilanjutkan kembali jika KLB tak dilakukan oleh PSSI.

Saat ini tiga kompetisi sepak bola profesional di Indonesia itu memang sedang dihentikan buntut kejadian Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Rapat pertama Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mencari akar masalah Tragedi Kanjuruhan
 

PSSI awalnya memberhentikan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, selama dua pekan ke depan.

Namun ada informasi bahwa kompetisi akan dilanjutkan kembali pada akhir November 2022.

Ketidakjelasan ini tentu saja akan merugikan klub-klub lainnya.

Sebab, banyak klub yang sudah menyiapkan tim sebaik mungkin terutama di Liga 1.

"Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepakbola profesional di bawah PSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di tanah air."

"Adapun pertandingan sepakbola di luar Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tetap berlangsung dengan memperhatikan ketertiban umum dan berkoordinasi dengan aparat keamanan.". (Bolasport)

Dapatkan berita menarik lainnya di Google News, Klik Tribun Mataraman

(Farid/ tribunmataraman.com)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved