Tragedi Kanjuruhan
LENGKAP, Daftar Dosa PSSI Buat Ratusan Aremania Tewas Disimpulkan TGIPF, Iwan Bule Didesak Out
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah menyusun garis besar kesimpulan dan rekomendasi hasil dari invetigasi tragedi Kanjuruhan.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Daftar Dosa PSSI yang mengakibatkan nyawa ratusan Aremania melayang secara sia-sia di Kanjuruhan.
Hal ini diketahui usai Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah menyusun garis besar kesimpulan dan rekomendasi hasil dari invetigasi tragedi Kanjuruhan.
TGIPF melihat adanya kelalaian atau ketidakcapakan yang dilakukan PSSI dalam menggelar kompetisi.
TGIPF merangkumnya dalam delapan kesimpulan PSSI, satu di antaranya adalah adanya keengganan PSSI untuk bertanggungjawab terhadap berbagai insiden penyelenggaraan laga sepakbola nasional.
Baca juga: Kebrutalan Polisi Tembak Gas Air Mata ke Aremania di Tribun Diduga Dikomandoi Seorang Perwira
Baca juga: Striker PSIS Semarang Gigit Jari Harus Ekstra Sabar Menantikan Izin Liga 1 Sampai PSSI Mau Gelar KLB
a. Tidak melakukan sosialisasi/ pelatihan yang memadai tentang regulasi FIFA dan PSSI kepada penyelenggara pertandingan, baik kepada panitia pelaksana, aparat keamanan dan suporter.
b. Tidak menyiapkan personel match commissioner yang memahami tentang tugas dan tanggungjawabnya, dan sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan, dalam mempersiapkan dan melaksanakan pertandingan sesuai dengan SOP yang berlaku.
c. Tidak mempertimbangkan faktor risiko saat menyusun jadwal kolektif penyelenggaraan Liga-1.
d. Adanya keengganan PSSI untuk bertanggungjawab terhadap berbagai insiden/ musibah dalam penyelenggaraan pertandingan yang tercermin di dalam regulasi PSSI (regulasi keselamatan dan keamanan PSSI 2021) yang membebaskan diri dari tanggung jawab dalam pelaksanaan pertandingan.
e. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Liga oleh PSSI.
f. Adanya regulasi PSSI yang memiliki potensi conflict of interest di dalam struktur kepengurusan khususnya unsur pimpinan PSSI (Executive Committee) yang diperbolehkan berasal dari pengurus/pemilik klub.
g. Masih adanya praktik-praktik yang tidak memperhatikan faktor kesejahteraan bagi para petugas di lapangan.
h. Tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pengendalian pertandingan sepakbola Liga Indonesia dan pembinaan klub sepakbola di Indonesia.
Dari delapan kesimpulan tersebut, TGIPF pun memberikan rekomendasi yang harus dijalankan PSSI.
Salah satunya, komite eksekutif PSSI yang terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan 12 anggota komite eksekutif harus mundur dari jajaran PSSI.
Bahkan, apabila PSSI tak menjalankan rekomendasi tersebut, pemerintah tidak akan memberikan izin untuk menggulirkan kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. (Tribunnews.com)
Ketum PSSI Akhirnya Minta Maaf
Ketua Umum PSSI Mohamamd Iriawan akhirnya meminta maaf di depan FIFA dan AFC.
Iwan Bule untuk pertama kalinya ia meminta maaf seusai pertemuan dengan FIFA, AFC, dan Pemerintah dalam kolaborasi pembentukan tim Transformasi Sepak Bola Indonesia.
Mochamad Iriawan untuk pertama kalinya setelah dua pekan akhirnya berbicara depan publik dan langsung meminta maaf.
“Pertama-tama atas nama Federasi sekali lagi mohon maaf atas apa yang terjadi,” ujar Mochamad Iriawan dalam jumpa pers yang turut dihadiri BolaSport.com di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Bahkan ia dengan jelas mengatakan bahwa PSSI sepenuhnya bertanggung jawab dengan atas tagedi Kanjuruhan ini.
Menurutnya salah satu tanggung jawabnya yakni dengan kesepakatan kolaborasi dengan FIFA, AFC dan Pemerintah ini untuk membentuk tim agar sepak bola Indonesia lebih baik lagi.
Bahkan timeline untuk pembentukan task force atau satuan tugas (Satgas) transformasi ini juga sudah jelas.
Hanya saja untuk nama-nama tim satgas belum bisa dipastikan, Sebab masih dalam finalisasi.
“PSSI bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian ini,” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule.
“Salah satu bentuknya hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat bentuk task force atau satgas transformasi sepak bola,” ucapnya.
Sementara itu, dalam pertemuan ini tak hanya PSSI, FIFA dan AFC saja.
Perwakilan dari pemerintah yakni Kemenpora, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Polri, dan Kementerian PUPR juga turut hadir.
Tentu saja pihak kementerian yang hadir ini memilihi peran masing-masing seperti Kementeriam PUPR sepenuhnya akan bertanggung jawab dan mengaudit semua stadion.
Kemudian untuk Polri pastinya akan membahas soal aturan keamanan dan dipastikan akan ada koordinasi dengan keamanan FIFA.
Selain itu, untuk kementerian kesehatan dan Kemendagri juga pastinya akan turut hadir untuk memaksimalkan pembenahan sepak bola ini.
Iwan Bule mengaku bersyukur karena komitmen FIFA hingga Pemerintah dalam memberikan dukungan ini akan membuat tim transformasi berjalan dengan baik.
Apalagi tujuannya jelas yakni membuat sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi ke depannya.
“Komitemen FIFA, AFC, PSSI, dan pemerintah. Kita bersyukur pemerintah Presiden kita begitu perhatian pada sepak bola ini,” kata tutur Iwan Bule.
“Dan beliau tahu betul tentang sepak bola aya yang dilakukan pemerintah dan apa yang bisa dilakukan FIFA dan sebagainya. Jelas beliau memberikan dukungan agar sepak bola Indonesia lebih baik ke depannya.” (Bolasport)
Dapatkan berita menarik lainnya di Google News, Klik Tribun Mataraman
(Farid/ tribunmataraman.com)