Tragedi Kanjuruhan

Aremanita Asal Gresik Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Almarhumah Alumni Ponpes Mambaul Ihsan

tragedi Kanjuruhan bernama Hidayatus Tsaniah yang berdomisili di Malang. Almarhumah telah menyelesaikan kuliah di Universitas Islam Malang (UNISMA)

Editor: Anas Miftakhudin
Humas Pemkab Gresik.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah (kanan) saat mengunjungi kediaman rumah duka akibat tragedi Kanjuruhan di Dusun Bondot, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Senin (3/10/2022). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | GRESIK - Korban tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 pendukung Arema FC baik itu laki dan wanita yang tersebar di Jatim menjadi perhatian pimpinan wilayah setempat.

Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah takziyah ke rumah duka, Hidayatus Tsaniah, 24 tahun atas kerusuhan Kanjuruhan di Gresik.

Wabup pertama perempuan di Gresik itu berusaha menenangkan keluarga Aremanita yang masih syok atas kepergian korban di Dusun Bondot, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Senin (3/10/2022).

Korban tragedi Kanjuruhan bernama Hidayatus Tsaniah, 24 tahun yang berdomisili di Malang.

Almarhumah telah menyelesaikan kuliah di Universitas Islam Malang (Unisma) program studi pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah.

Aremanita ini merupakan alumni Ponpes Mambaul Ihsan, Ujungpangkah.

Wakil Bupati yang biasa disapa Bu Min, mengatakan atas nama pribadi sekaligus mewakili Pemkab Gresik mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya saudari Hidayatus Tsaniah yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.

"Kami sangat kaget ketika mendengar kabar ada ratusan korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Lebih mengagetkan lagi ternyata ada satu korban jiwa dari Gresik," ujar Bu Min, Senin (3/10/2022).

Bu Min pun menenangkan keluarga korban dalam menghadapi peristiwa duka yang telah menimpa almarhumah.

Dia menyebut peristiwa ini menjadi perhatian publik karena menelan ratusan korban jiwa dan luka-luka.

"Kami mendoakan semoga amal ibadah almarhumah Hidayatus Tsniah diterima di sisi Allah SWT. Pihak keluarga yang ditinggalkan agar sabar dan tabah dalam menghadapi peristiwa duka ini," ungkapnya.

Sementara itu, Sukardi ayah dari almarhumah Hidayatus Tsaniah menuturkan, ia mendapat kabar duka pada Minggu (2/10/2022) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Saat itu dia ditelepon oleh seorang teman putrinya bahwa anaknya meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.

"Entah kenapa malam itu saya tidak bisa tidur. Sekitar jam 01.00 WIB saya ditelepon oleh teman anak saya yang mengabarkan kalau anak saya meninggal dunia saat menonton pertadingan Arema," kata Sukardi.

Kala itu, lanjut Sukardi, dirinya hendak berangkat ke Malang untuk menjemput jenazah anaknya. Akan tetapi oleh beberapa kerabat, dirinya dicegah agar tidak berangkat dengan alasan keamanan seperti adanya sweping plat L dan W.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved