Tragedi Kanjuruhan
Ada 17 Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan, RSSA Malang Diserbu Warga yang Cari Anggota Keluarganya
Banyak warga mendatangi RSSA Kota Malang untuk mencari sanak saudaranya yang hilang pasca tragedi Kanjuruhan. Di sana ada 17 jenazah tak dikenali
TRIBUNMATARAMAN.COM - Banyak warga mendatangi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk mencari sanak saudaranya yang hilang pasca tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya, Minggu (2/9/2022).
Di depan kamar jenazah RSSA Malang, para warga ini, sedang menunggu kabar kondisi sanak saudaranya.
Sebab, di RSSA Malang saat ini ada 17 jenazah tanpa identitas yang kini berada di kamar jenazah.
Sedangkan 11 korban lainnya, kini sedang menjalani perawatan Intensif di IGD RSSA Malang.
"Dari tadi saya menunggu kabar dari keponakan saya. Handphone-nya aktif. Cuma belum ada kabar dari kemarin," ucap Novan warga Galunggung Kota Malang.
Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan Liga 1 Dihentikan Sampai Batas Waktu yang Belum Ditentukan
Baca juga: Ayah Ibunya Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Bocah di Malang Kini Yatim Piatu
Keponakan Novan yang hilang bernama Dimas Satria. Pada Sabtu, (1/10/2022) kemarin, dia sempat berpamitan kepada orang tuanya untuk menonton pertandingan Arema vs Persebaya.
Akan tetapi, hingga laga usai sampai terjadi bentrokan di Stadion Kanjuruhan, Dimas belum juga pulang dan memberikan kabar.
"Dimas berangkat berempat dari rumah dengan menggunakan dua sepeda motor. Yang tiga sudah pulang, tapi Dimas belum pulang," ucapnya.
Sementara itu, Rombongan dari Aremania Probolinggo juga kehilangan satu anggotanya pasca insiden kemarin.
Saat ini, ada tiga Aremania Probolinggo yang masih berada di depan kamar jenazah RSSA Malang untuk memastikan kondisi temannya yang hilang.
"Teman saya bernama Yanuar Bramanstyo. Kami pisah, saat polisi menembakkan gas air mata ke tribun," ucap Rizal temannya.
Rombongan Aremania Probolinggo datang ke Kanjuruhan menggunakan dua elf dengan total 32 orang.
Dari jumlah tersebut, hanya menyisakan tiga orang yang masih bertahan mencari temannya di Malang.
"Kami ketinggalan rombongan. Semua sudah balik tinggal kami bertiga ini, dan teman saya satu hilang. Kami bingung. Apalagi hape saya juga hilang," tandasnya.
(Rifky Edgar/tribunmataraman.com)