Berita Tulungagung
Pasar Hewan Tulungagung Dibuka Kembali, Harga Sapi Merangkak Naik Hingga Rp 2 Juta
Pemkab Tulungagung kembali membuka Pasar Hewan Terpadu (PHT) pada pasaran Pahing, Minggu (18/9/2022).
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemkab Tulungagung kembali membuka Pasar Hewan Terpadu (PHT) pada pasaran Pahing, Minggu (18/9/2022).
Pasar hewan ini sebelumnya tutup saat mulai merebak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pada 19 juni 2022 lalu.
Menurut salah satu pedagang sapi, Daroini, volume pedagang sudah mencapai 50 persen dari kondisi normal.
"Jumlah pedagangnya sudah 50 persen, lebih banyak dibanding di Blitar," ujar pedagang sapi antar kota ini.
Dalam perdagangan pertama pascalibur panjang ini terjadi kenaikan harga sapi.
Kenaikan antara Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000, tergantung dari ukuran sapi.
Masih menurut Daroini, antusiasme pembeli saat ini sangat tinggi.
"Permintaan untuk pedaging sudah meningkat. Demikian juga sapi untuk pembibitan juga naik," katanya.
Dalam situasi normal, Daroini mengaku bisa menjual 5-6 ekor sapi setiap pasaran Pahing.
Saat ini angka penjualan itu belum bisa tercapai.
Meski demikian Daroini mengaku kondisi sudah lebih baik, karena seluruh perdagangan terhenti selama wabah PMK.
"Selama PMK sama sekali tidak bisa jualan. Sapi-sapi hanya dipelihara di kandang," ungkapnya.
Kenaikan harga sapi ini karena jumlah sapi yang dijual juga terbatas.
Daroini menduga kondisi ini karena dampak PMK yang mengurangi populasi sapi.
Daroini harus mendatangkan sapi dari luar kota untuk dipelihara dan dijual di Tulungagung.
"Sebelum membeli sapi dari luar, kami tanya apakah sudah divaksin. Jika belum kami vaksin lebih dulu," ujar Daroini.
Namun saat ini Daroini belum bisa mengirim sapi dari Tulungagung ke luar kota.
Karena itu ia berharap bantuan pemerintah, untuk memfasilitasi para pedagang.
Seperti membantu memenuhi persyaratan yang ditetapkan bagi pedagang, agar bisa mengirim sapi ke daerah lain.
Sementara Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan), Tutus Sumaryani Subekti, mengatakan perdagangan masih dibatasi.
PHT hanya difokuskan untuk ternak dari dalam wilayah Tulungagung saja.
Hal ini sebagai upaya antisipasi, agar PMK tidak merebak lagi di Tulungagung.
Sementara sapi asli Tulungagung relatif sudah terlindungi, karena capaian vaksinasi yang tinggi.
"Dari 187.000 yang ditargetkan, kami sudah mencapai 167.000 dosis," ungkapnya.
Pembatasan ini untuk mencegah jangan sampai ada sapi belum tervaksin masuk dari luar wilayah.
Sebab sapi-sapi itu berpotensi membawa virus PMK dari tempat asalnya.
Satgas PMK Kabupaten Tulungagung juga memberlakukan check point untuk hewan ternak yang masuk.
"Sebelum masuk PHT juga diberlakukan disinfeksi oleh petugas untuk mencegah masuknya virus PMK," pungkas Tutus.
PHT Tulungagung menjadi tempat berkumpulnya para pedagang dari berbagai wilayah.
Bahkan tidak hanya dari Jawa Timur, ada juga dari Jawa Tengah.
Namun PHT ini tutup pada 19 Juni 2022 saat mulai merebak wabah PMK.
PHT sempat dibuka selama 2 minggu menjelang Idul Adha.
Namun selama buka, didominasi pedagang kambing, sementara pedagang sapi hanya beberapa orang saja.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
Pasar Hewan Terpadu Tulungagung
harga sapi
pasar hewan di tulungagung buka lagi
Berita Tulungagung
Tribun Mataraman
Disnakertrans Tulungagung Ingin Kewenangan Pengawasan Calon Pekerja Migran Dikembalikan ke Daerah |
![]() |
---|
Buntut Kasus Kematian Kasek di kamar Hotel, Dinas Pendidikan Tulungagung Pindahkan Guru MSR ke UPT |
![]() |
---|
4 Tahun Beroperasi, Penampungan CPMI Ilegal di Tulungagung Tidak Pernah Melapor ke Pemerintah Desa |
![]() |
---|
Penampungan Calon Pekerja Migran Ilegal di Tulungagung Digerebek, 3 Perempuan Diselamatkan |
![]() |
---|
Guru P3K Terancam Putus Kontrak Setelah Check-in Bareng ASN Tulungagung yang Tewas di Kamar Hotel |
![]() |
---|