Korban Pembunuhan

Korban Pembunuhan: PNS Bapenda Sengaja Dibunuh untuk Tutupi Korupsi, Eksekutornya Siapa?

Tengara kuat Iwan Budi yang menjadi korban pembunuhan adalah ditemukannya laptop saat olah TKP berlangsung.Laptop korban tersimpan di rumah.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Tribun Jateng
Iwan Budi, pegawai Bapenda Kota Semarang yang dilaporkan hilang diduga jadi korban pembunuhan. Kepalanya tidak ada tubuh hangus terbakar. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I SEMARANG - PNS Bapenda Pemkot Semarang diduga kuat sengaja dibunuh oleh oknum tertentu atau orang suruhan kemudian jasadnya dimutilasi dan dibakar.

Mengingat tempat kerja Iwan Budi Paulus tengah disorot penyidik Ditreskrimsus Polda Jateng terkait. Kasus yang dibidik adalah dugaan korupsi terkait aset milik Pemkot Semarang.

Tengara kuat Iwan Budi yang menjadi korban pembunuhan adalah ditemukannya laptop saat olah TKP berlangsung.

Laptop yang ditemukan penyidik saat olah TKP di kawasan Marina Kota Semarang, Jumat (9/9/2022) lalu, diakui oleh istri almarhum, Theresia Onee Anggarawati bukan milik Iwan Budi.

Laptop milik Iwan Budi, diakui Onee ada di rumah dan tersimpan rapi.

Onee menceritakan, hingga kini tidak ada barang-barang milik suaminya yang hilang.

Justru Onee mempertanyakan ada satu barang yang ditemukan di lokasi kejadian bukan milik suaminya. "Ada laptop yang ditemukan. Namun itu bukan milik suami saya karena laptopnya ada di rumah," tuturnya.

Dia meminta, polisi terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas.

Dia tidak ingin perkara yang menelan korban suaminya hilang begitu saja.

"Tolong kawal terus masalah ini terkait misteri permasalahan ini yang saya tidak tahu," ujarnya.

Sementara, kapan jasad korban pembunuhan Semarang itu dipulangkan, Onee mengaku masih belum mendapat kabar mengenai kapan jenazah Iwan diantar ke keluarga.

Pihaknya hingga kini masih koordinasi dengan polisi.

"Mungkin polisi masih mencari bagian-bagian yang hilang," ujar Onee saat ditemui di rumahnya, di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Onee menyayangkan tidak adanya perlindungan terhadap suaminya, saat dipanggil menjadi saksi tindak pidana korupsi.

"Saya tidak minta pun, harusnya ada (perlindungan)," ujar Onee.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved