Korban Pembunuhan
Korban Pembunuhan PNS Bapenda yang Dimutilasi & Dibakar Masih Misteri, Penjelasan Polisi Ditunggu
Tuning Suharningsih menyerahkan pada kepolisian agar bekerja menuntaskan kasus ini terlebih dahulu sehingga informasi yang beredar tidak simpang siur.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Apakah korban kematian ini ada hubungannya dengan dugaan kasus korupsi? Itu yang masih menjadi tanda tanya.
Juga, apakah korban kematian ini tahu banyak terkait dugaan korupsi itu sehingga dihabisi orang tertentu agar perkara tidak berkembang?
Tengara itu kini masih diselidiki dan coba digali Polrestabes Semarang yang menangani perkara tersebut.
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan bahwa korban pembunuhan yang ditemukan di Jalan Marina Raya tersebut adalah Iwan Budi.
Pemkot masih menunggu kepastian dari kepolisian terkait siapa sebenarnya korban pembunuhan itu.
"Kemarin kepala Bapenda mendapat laporan informasi telah ditemukan mayat. Diduga, itu almarhum Iwan Budi, staf Bapenda, tapi kami belum bisa memastikan 100 persen," terang Iswar, Jumat (9/9).
Menurut Iswar, hingga saat kini polisi masih bekerja untuk memastikan mayat tersebut benar-benar Iwan Budi atau bukan.
Secara kasat mata, motor Honda Vario, nopol pelat nomor, nomor rangka, termasuk emblem memang menunjukkan yang dipakai oleh Iwan Budi.
Hanya saja secara scientific, perlu menunggu hasil dari kepolisian.
“Polisi tentu akan melakukan pemeriksaan DNA dan forensik terhadap temuan korban pembunuhan itu. Hasil forensiknya seperti apa, baru bisa ditentukan itu Iwan atau bukan," ucapnya.
Terkait Pemanggilan Iwan Budi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi, Iswar menjelaskan, dugaan korupsi tersebut dimungkinkan terjadi pada tahun 2010 silam.
Namun, Iswar mengaku, belum mendalami secara detail tentang dugaan korupsi yang kini diselidiki Polda Jateng itu
Berdasarkan informasi dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang, kata Iswar, pernah dianggarkan penyertifikatan hasil penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) dari BSB.
Anggaran tersebut sebesar Rp 3 miliar.
Namun, anggaran itu tidak digunakan seluruhnya, hanya untuk honor tim.