dr Zaidul Akbar
Solusi Ketika Alergi Selalu Kambuh Ala dr Zaidul Akbar, Habbatussauda Jadi Alternatif Selain Puasa
Solusi Ketika Alergi Selalu Kambuh Ala dr Zaidul Akbar, Habbatussauda Jadi Alternatif Selain Detoks Tubuh
TRIBUNMATARAMAN.COM - Menurut dr Zaidul Akbar, pencernaan merupakan organ tubuh vital yang acap jaadi akar masalah penyakit yang muncul.
Penggagas kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar menjelaskan solusi alergi kambuh secara terus-menerus.
Alergi sendiri adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh manusia (sistem imun) terhadap zat tertentu atau substansi yang disebut alergen.
Sehingga alergi yang kambuh berulang-ulang dikatakan dr Zaidul Akbar disinyalir terjadi kebocoran usus atau likigan.
Baca juga: Inilah Daun Sakti Ala dr Zaidul Akbar, Mampu Hancurkan Sel Kanker Ganas dan Racun
Baca juga: Ini Khasiat dan Resep Penurun Kolesterol Ala dr Zaidul Akbar, Berbahan Rempah Rumahan
dr Zaidul Akbar menjelaskan kebocoran usus atau likigan salah satu pemicu alergi, bisa terjadi dari bawaan kelemahan orangtua.
"Atau dari si orangnya sendiri, dari segi makanan atau stres fisik yang dirasakan, perlu diketahui dulu masalahnya apa, banyak penyebab likigan bisa dari obat-obatan dan lain-lain," jelas dr Zaidul Akbar dikutip dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official.
Salah satu penyebab alergi dan kebocoran usus adalah konsumsi makanan yang tidak sehat, misalnya tepung-tepungan, jenis obat-obatan tertentu dan lainnya.
Cara terbaik memperbaiki hal itu adalah melakukan detoks tubuh dengan cara puasa.
"Tapi masalahnya sahur dan buka pakai apa dulu, sebaiknya jangan konsumsi makanan olahan, jadi Islam memberikan pedoman membersihkan tubuh," paparnya.
Islam pun memberikan produk ciptaan Allah terbaik untuk membersihkan usus yakni Habbatussauda.
Habbatussauda yang terbaik dari Habbasyah Ethiopia, bisa dikonsumsi 3-5 kapsul per hari.
Kemudian ada satu produk ciptaan Allah yang sangat baik untuk memperbaiki pencernaan, mengandung asam amino terbaik ada di Indonesia yakni air kelapa muda.
"Air kelapa muda bisa diblender sama kurma dan habbatussauda, tanpa daging kelapanya, bisa diminum sehari-hari untuk memperbaiki pencernaan," urai dr Zaidul Akbar.
Selanjutnya memperbaiki alergi akibat pencernaan yakni bumbu hangat, misalnya jahe, kapulaga, bunga lawang, lengkuas, serai yang memberikan efek panas, serta madu.
"Insya Allah alerginya hilang, karena kalau sudah benar perutnya dari segi makanan, herbal, maka akan benar sendirinya," pungkas dr Zaidul Akbar.
Madu dan Alergi
Kandungan dalam madu untuk mengobati alergi menunjukkan beberapa manfaat.
Salah satu keuntungan yang jelas adalah bahwa madu adalah penekan batuk yang efektif.
Para peneliti juga menemukan madu memiliki sifat anti-inflamasi.
Dalam hal ini, Khasiat Madu digunakan untuk :
1. Meredakan gatal dan peradangan pada ruam kulit eksim
2. Melumasi kulit yang gatal sakit tenggorokan yang disebabkan oleh hay fever
3. Mengurangi peradangan di saluran udara yang membuat penderita asma sulit bernapas
Namun, penelitian ilmiah tentang efek anti- alergi madu saling bertentangan, dengan beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa madu dapat memperburuk gejala alergi.
Berikut ini adalah ulasan singkat tentang apa yang dikatakan penelitian tersebut.
Rhinitis Alergi
Untuk penelitian tahun 2010 di Malaysia, para peneliti membagi orang-orang dengan rinitis alergi menjadi dua kelompok. Kelompok satu diminta untuk mengonsumsi madu dosis tinggi setiap hari.
Kelompok dua diminta untuk mengambil jumlah yang sama dari sirup jagung setiap hari sebagai pengobatan palsu, atau plasebo.
Kedua kelompok juga mengonsumsi dosis harian antihistamin yang disebut loratadine.
Sementara kedua kelompok menunjukkan peningkatan gejala yang serupa selama empat minggu awal pengobatan, hanya kelompok madu yang mengalami perbaikan gejala yang berkelanjutan satu bulan setelah menghentikan madu dan loratadin. pengobatan.
Hasil ini menunjukkan bahwa madu, bila diminum bersama antihistamin, dapat membantu gejala rinitis alergi seperti sakit tenggorokan, mata gatal, pilek, dan asma alergi.
Perlu dicatat bahwa individu dalam kelompok pengobatan madu melihat hasilnya. setelah menelan satu gram madu per kilogram berat badan setiap hari selama empat minggu.
Itu kira-kira tiga sendok madu untuk orang seberat 140 pon setiap hari—jumlah yang tidak realistis bagi sebagian orang, terutama mereka yang memperhatikan asupan gula mereka.
Pada tahun 2016, peneliti juga mempelajari efek semprotan madu intranasal pada gejala rinitis alergi, terutama bersin, hidung tersumbat, dan pilek.
Peserta penelitian dibagi menjadi dua kelompok dan diberi obat. Kedua kelompok menggunakan antihistamin atau semprotan kortikosteroid intranasal setiap hari, tetapi hanya satu kelompok yang juga menggunakan semprotan madu intranasal sebagai terapi komplementer setiap hari.
Pada akhir studi enam minggu, para peneliti melihat peningkatan yang jauh lebih besar pada gejala rinitis alergi di antara mereka yang menggunakan semprotan madu intranasal.
Para peneliti menyatakan bahwa semprotan madu bertindak sebagai lapisan pelindung yang melapisi bagian dalam saluran hidung, mencegah alergen menempel pada lendir hidung.
Madu, bila digunakan bersama antihistamin atau kortikosteroid, dapat membantu meringankan gejala rinitis alergi. Namun, ada sedikit bukti bahwa madu cukup efektif sebagai pengobatan mandiri untuk rinitis alergi.
Menggunakan Madu Lokal untuk Meredakan Alergi
Dikutip dari Banjarmasin Post, salah satu pengobatan jangka panjang yang paling efektif untuk alergi adalah imunoterapi alergen. Seorang dokter menyuntik Anda dengan dosis alergen tertentu yang ditingkatkan secara bertahap.
Dengan melakukan ini dengan dosis terkontrol, imunoterapi membantu Anda membangun toleransi terhadap alergen.
Imunoterapi alergen telah terbukti berhasil meredakan gejala yang dipicu oleh alergen lingkungan, seperti jamur, tungau debu, dan serbuk sari tanaman lokal.
Karena serbuk sari yang Anda hirup dan yang digunakan lebah di daerah Anda untuk membuat madu adalah satu dan sama, masuk akal jika mengonsumsi madu yang diproduksi secara lokal dapat membantu Anda membangun toleransi jika Anda memiliki alergi serbuk sari.
Studi ilmiah belum mendukung teori ini. Dan lebih jauh lagi, banyak ahli memperingatkan bahwa orang dengan alergi serbuk sari harus sangat berhati-hati dalam mengkonsumsi madu sama sekali.
Simak Videonya di sini : LINK
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)