Penembakan di Sidoarjo
Penembak Juragan Rongsokan di Sidoarjo Dibayar Rp 100 Juta, Pemberi Order Ternyata Sepupu korban
"Pelaku E yang saat ini masih buron itu menyuruh JO lantaran dia sakit hati karena istrinya pernah digoda oleh korban,” lanjut kapolres.
TRIBUNMATARAMAN.COM I SIDOARJO – Penembak Moh Sabar, juragan rongsokan di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, ternyata dibayar Rp 100 juta.
Pria berinisial JO itu dibayar seseorsng untuk menghabisi nyawa Sabar.
Ironisnya, orang yang memberi perintah atau order pembunuhan itu adalah saudara sepupu dari korban sendiri.
Fakta tersebut terungkap dari keterangan JO setelah ditangkap oleh petugas kepolisian.

“Tersangka ini mengaku disuruh oleh E, dijanjikan uang Rp 100 juta. Faktanya, E adalah sepupu dari korban sendiri,” ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Jumat (1/7/2022).
Polisi sendiri masih mengejar E, otak dari pembunuhan terhadap Sabar di bawah Flyover Tenggulunan, dekat gudang rongsokan milik korban.
Dalam penyelidikan, polisi mendapat keterangan bahwa E sengaja menyuruh JO untuk menghabisi nyawa korban karena dendam.
Aktor intelektual yang masih dalam pebcarisn polisi ini punya dendam pribadi dengan Sabar.
Namun E memanfaatkan JO untuk menghabisinya.
“Pelaku E yang saat ini masih buron itu menyuruh JO lantaran dia sakit hati karena istrinya pernah digoda oleh korban,” lanjut kapolres.

Terkait aksi penembakan itu sendiri, dalam pemeriksaan JO mengaku sengaja memakai jaket ojol saat beraksi.
Tujuannya agar dia bisa lebih dekat dengan korban, kemudian menembaknya hingga tersungkur.
Dalam penangkapan terhadap JO, petugas juga menyita beberapa barang bukti.
Termasuk sepucuk senjata api, beberapa butir peluru, jaket dan helm ojek online.
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus Tedje menyebut bahwa dari proyektil yang ditemukan bersarang dalam tubuh korban dan selongsong peluru berhasil diamankan saat olah TKP, diketahui bahwa peluru itu caliber 4.5 mm.
“Dari tangan pelaku Jo ini kami juga menemukan 6 butir peluru. Semua sudah diamankan,” kata Oscar.
Terkait jenis senjata api yang digunakan pelaku, Oscar menyebut bahwa pihaknya belum bisa menentukan.
“Untuk menentukan ini senjata organik, rakitan, atau pabrikan kita menunggu hasil Labfor. Nantinya akan diuji di Labfor apakah senjata ini identik atau tidak,” teranganya.
Peristiwa penembakan terhadap Sabar terjadi Senin (27/6/2022) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Saat itu korban sedang berada di pinggir jalan dekat rel kereta api yang tak jauh dari kontrakan gudang barang bekas yang juga menjadi tempat tinggalnya.
Warga sekitar tidak ada yang melihat peristiwa penembakan itu secara pasti.

Namun beberapa warga sempat mendengar dua kali suara letusan, dan sesaat kemudian melihat Sabar sudah tersungkur bersimbah darah.
Korban mengalami luka tembak di leher kiri tembus ke leher kanan, meski tidak di tengah leher.
Luka tembak di lengan kirinya juga tembus sampai mengenai dada. Dua hari menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo, Sabar akhirnya meninggal dunia.(M Taufik)