Regional
Suami Izinkan Istrinya Jadi Wanita Penghibur, Utang ke Rentenir Menumpuk Hingga Puluhan Juta
Mana ada suami orang lain yang tega melihat istrinya dengan laki-laki lain. Tapi suamiku mengizinkan aku menjual diri demi membayar utangnya.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Namun, usaha yang digeluti pasutri ini tak berjalan mulus.
Usaha suaminya sepi pelanggan. Usaha yang ditekuni Ani menjual sayur keliling ke kampung-kampung juga tidak laku hingga banyak sayuran sering busuk.
Sementara itu, setiap hari para penagih utang terus berdatangan, Ani pun bingung.
Apalagi usahanya tidak berjalan alias bangkrut.
Semakin hari, jumlah penagih utang tidak
sedikit.
Para penagih utang atau rentenir datang sembari memaki-maki Ani dengan bahasa kotor karena tidak bisa membayar utang.
"Saya dimaki-maki sama rentenir dengan kata-kata kasar dan sering diancam," keluhnya.
Suami Buka Tangan
Dalam impitan seperti itu, Ani kebingungan.
Karena suaminya tidak mau bertanggung jawab atau buka tangan atas utangnya itu.
Semua tagihan diserahkan pada Ani.
Di tengah kebingungan karena utangnya kian menumpuk dan jenuh atas nasibnya yang terus ditagih utang, ia memberanikan diri menjadi wanita penghibur di warung remang-remang di wilayah Pangandaran.
Ia minta izin suaminya dan suaminya pun mengizinkan Ani untuk menjadi wanita penghibur dengan catatan utangnya bisa lunas.
"Silakan kamu cari duit buat lunasin utang. Mau jadi PSK juga ya enggak apa-apa, yang penting utangnya lunas dan setelah utang lunas, kamu boleh kembali lagi," terang ibu empat anak menirukan ucapan suaminya.
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut suaminya, Ani merasa sakit hati.